Jakarta (ANTARA) - Ekonom Badan Kebijakan Moneter dan Jasa Keuangan KADIN Indonesia David Sumual mengatakan saat ini pemulihan masih belum merata dirasakan seluruh sektor ekonomi.
“Pemulihan sudah terjadi terutama untuk sektor-sektor yang terkait dengan komoditas di luar Jawa,” katanya dalam seminar Kajian Tengah Tahun 2022 INDEF yang dipantau di Jakarta, Rabu.
Ia menyebutkan kinerja sektor komoditas seperti batu bara, logam dasar, mineral, dan perkebunan di luar pulau Jawa tampak dari peningkatan penjualan tekstil setelah Lebaran.
“Jadi setelah Lebaran, penjualan tekstil biasanya menurun drastis, tapi dalam beberapa minggu terakhir pedagang-pedagang di Tanah Abang misalnya, mengatakan penjualan cukup kuat untuk pembeli dari daerah,” ucapnya.
Hanya saja menurutnya eksportir tekstil masih menghadapi kendala berupa permintaan global yang belum pulih.
Demikian pula sektor perhotelan masih mengalami peningkatan dan penurunan yang belum stabil setelah terdampak pandemi COVID-19.
Ia menambahkan untuk memanfaatkan windfall dari harga komoditas yang meningkat, Indonesia perlu mengambil beberapa langkah, salah satunya melakukan investasi infrastruktur dan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM).
Di samping itu, perlu dilakukan investasi pada kapasitas produksi manufaktur dan pertanian, menghindari belanja non-produktif dan proyek-proyek tidak efektif yang menambah impor, serta mencegah penguatan rupiah yang justru dapat membuat daya saing industri manufaktur dalam negeri berkurang.
“Pencapaian reformasi struktural dalam satu dekade terakhir melalui hilirisasi dan Undang-Undang Cipta Kerja juga perlu dijaga, dana hasil windfall perlu dikelola secara teknokratif oleh Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia, serta diversifikasi partner dagang harus terus dilakukan,” ucapnya.
Baca juga: Pengamat: Digitalisasi UMKM berperan penting untuk pemulihan ekonomi
Baca juga: R&I pertahankan peringkat Indonesia pada BBB+ dengan "outlook" stabil
Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022