mendidik siswa untuk cinta menanam pohonMamuju (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat merencanakan penanaman 1,2 juta tanaman mangrove sebagai upaya melestarikan lingkungan di pesisir pantai Sulbar.
"Kegiatan tersebut akan melibatkan 10 ribu siswa dari 100 sekolah SMA dan 45 SMK bidang pertanian yang ada di Provinsi Sulbar, dalam rangka mendidik siswa untuk cinta menanam pohon dalam rangka melestarikan lingkungan," kata Penjabat Gubernur Sulbar, Akmal Malik, di Mamuju, Selasa.
Ia mengatakan, selain siswa pemerintah juga akan melibatkan pemerintah dari sejumlah unit pelaksana teknis bidang pertanian, maupun organisasi komunitas masyarakat.
Menurut dia, kegiatan Pemerintah Sulbar tersebut akan dilaksanakan Dinas Pendidikan Sulbar dan Dinas Kehutanan Sulbar sebagai penanggung jawab.
"Diknas Sulbar akan mengerahkan siswa untuk menanam pohon secara serentak di wilayah pesisir yang berdekatan dengan sekolahnya masing-masing," ujarnya.
Baca juga: BEM UI tanam 100 bibit mangrove di Pulau Pramuka
Baca juga: Organisasi wanita Bali bersih-bersih kawasan mangrove jelang G20
Sementara kata dia, Dishut Sulbar akan bertugas memberikan pelatihan siswa, maupun organisasi komunitas masyarakat dalam mengembangkan bibit tanaman mangrove yang akan ditanam secara serentak.
Sehingga kata dia, kegiatan ini tidak akan menguras APBD Sulbar, karena bibit dan tenaga yang disiapkan untuk menanam tidak dibiayai.
"Hasilnya akan mampu menjaga lingkungan pesisir pantai agar tetap lestari dan akan meminimalisir ketika bencana terjadi," katanya.
Ia mengatakan, Sulbar merupakan daerah rawan gempa dan tsunami sehingga pesisir pantai harus dijaga dengan kegiatan menanam pohon mangrove yang akan akan dilaksanakan pada bulan November 2022 mendatang.
Ia menyampaikan, pemerintah Sulbar akan terus berinovasi dalam melahirkan program pembangunan yang minim biaya namun hasilnya dapat berdampak pada pembangunan dan kebutuhan masyarakat.
"Ekonomi harus dibangun dengan berbagai inovasi, ada banyak cara yang bisa dilaksanakan, menjaga alam tetap lestari merupakan kepentingan membangun ekonomi untuk kepentingan generasi mendatang," ujarnya.
Baca juga: Gubernur Jawa Barat ajak warga ikut gerakan menanam mangrove
Sementara kata dia, Dishut Sulbar akan bertugas memberikan pelatihan siswa, maupun organisasi komunitas masyarakat dalam mengembangkan bibit tanaman mangrove yang akan ditanam secara serentak.
Sehingga kata dia, kegiatan ini tidak akan menguras APBD Sulbar, karena bibit dan tenaga yang disiapkan untuk menanam tidak dibiayai.
"Hasilnya akan mampu menjaga lingkungan pesisir pantai agar tetap lestari dan akan meminimalisir ketika bencana terjadi," katanya.
Ia mengatakan, Sulbar merupakan daerah rawan gempa dan tsunami sehingga pesisir pantai harus dijaga dengan kegiatan menanam pohon mangrove yang akan akan dilaksanakan pada bulan November 2022 mendatang.
Ia menyampaikan, pemerintah Sulbar akan terus berinovasi dalam melahirkan program pembangunan yang minim biaya namun hasilnya dapat berdampak pada pembangunan dan kebutuhan masyarakat.
"Ekonomi harus dibangun dengan berbagai inovasi, ada banyak cara yang bisa dilaksanakan, menjaga alam tetap lestari merupakan kepentingan membangun ekonomi untuk kepentingan generasi mendatang," ujarnya.
Baca juga: Gubernur Jawa Barat ajak warga ikut gerakan menanam mangrove
Baca juga: Kawasan ekowisata habitat burung Blekok terima 15.000 bibit mangrove
Baca juga: Pemkab Bangka Tengah dan PT Telkom tanam 15.000 bibit mangrove
Pewarta: M.Faisal Hanapi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022