Kuala Lumpur (ANTARA) - Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yakoob menginstruksikan pemberian bantuan kepada semua korban banjir bandang di Daerah Aliran Sungai Kupang dan Sungai Tiak di Baling, Negeri Kedah, Malaysia.

Bencana banjir bandang yang terjadi di Baling pada Senin (4/7) sore telah menyebabkan tiga orang tewas dan berdampak pada 1.490 jiwa dari 112 kepala keluarga, kata Perdana Menteri Malaysia dalam keterangan medianya melalui akun Facebook resminya yang diakses dari Kuala Lumpur, Selasa.

Ismail Sabri yang sedang melakukan kunjungan resmi empat hari ke Turki tersebut menginstruksikan Ketua Setiausaha Negara Tan Sri Mohd Zuki Ali untuk segera mengkordinasikan bantuan kepada semua korban yang banjir bandang di Baling.

Bantuan awal untuk setiap kepala keluarga antara lain uang welas asih (BWI) sebesar RM1.000 atau setara dengan Rp3,4 juta. Bantuan barang kebutuhan dasar sebesar RM2.500 atau setara dengan Rp8,5 juta.

Lalu ada bantuan barang elektronik sebesar RM500 atau setara dengan Rp1,7 juta. Dan bantuan untuk perbaikan rumah yang rusak oleh terjangan banjir bandang.

Ia mengatakan Setiausaha Politik Perdana Menteri, Mohammad Anuar bersama Unit Koordinasi Pelaksana (ICU) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (NADMA) menyerahkan BWI kepada semua kepala keluarga, termasuk tiga kerabat terdekat dari para korban yang meninggal dunia sebesar RM10.000 atau setara dengan Rp34 juta.

Total bantuan awal yang dialokasikan untuk korban banjir bandang di Baling sebesar RM500.000. Sebagian besar rumah yang terkena bencana dalam kondisi rusak dan 25 di antaranya hancur total, ujar Perdana Menteri.

Ia juga mengatakan telah menginstruksikan semua instansi Pemerintah terkait untuk mengidentifikasi kerusakan dan perbaikan yang perlu dilakukan untuk memastikan para korban tragedi itu memiliki tempat tinggal yang nyaman setelahnya.

Bantuan lainnya akan segera ditindaklanjuti, kata Ismail Sabri, termasuk pekerjaan pembersihan area terdampak bencana banjir bandang dan proyek mitigasi banjir.

Pemerintah Federal, ujar dia, tetap berkomitmen untuk menyediakan ketentuan yang sesuai untuk keperluan tersebut.

Ia mengatakan akan memastikan kesejahteraan dan keselamatan para korban akan mendapat perhatian penuh dengan kerja sama yang erat dari semua pihak, baik dari Pemerintah Federal maupun Pemerintah Negara Bagian.

Saat ini terdapat tiga pusat pengungsian sementara (PPS) yang telah dibuka, yaitu PPS SMK Jerai, PPS Surau An Nur dan PPS SMK Agama Al Khiriah.

Baca juga: Kuala Lumpur dilanda banjir akibat hujan deras
Baca juga: PM Malaysia kunjungi lokasi terparah banjir di Johor
Baca juga: Malaysia identifikasi area rawan pascabanjir di Semenanjung

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2022