Ambon (ANTARA) - Kepala BPBD Maluku, Henry Farfar mengatakan terdapat korban jiwa ketika terjadi bencana tanah longsor di lokasi yang biasanya menjadi penambangan liar batu dan pasir cinabar di Kabupaten Seram Bagian Barat pada Senin, (4/7).

"Laporan dari Satlak PB Kabupaten SBB belum masuk ke BPBD provinsi karena di lokasi kejadian tidak ada sinyal telepon untuk berkomunikasi," kata Henry di Ambon, Selasa.

Sehingga data keseluruhan belum diterima secara utuh, termasuk berapa orang yang menjadi korban dalam musibah tersebut.

"Yang jelas ada korban jiwa tetapi belum diketahui berapa orang dan kami masih terus berkoordinasi dengan Satlak PB Kabupaten SBB," ucapnya.

Baca juga: Dampak longsor di Ambon, arus lalu lintas dialihkah via Lantamal IX

Baca juga: Banjir dan longsor landa Ambon, PLN siaga bencana

Dia juga mengimbau masyarakat di seluruh kabupaten/kota untuk selalu waspada dengan buruknya cuaca akibat musim hujan saat ini hingga menyebabkan banjir dan tanah longsor.

"BPBD provinsi setiap tahunnya juga melalukan sosialisasi, simulasi, serta edukasi maupun bimtek ke seluruh kabupaten/kota dengan melibatkan semua pihak terkait," katanya.

Diharapkan program yang sama juga dilakukan oleh Satlak PB di setiap daerah kepada masyarakat agar mereka bisa mengetahui langkah apa yang harus dilakukan ketika terjadi bencana alam.*

Baca juga: Longsor terjang lagi jalur Weda-Lelilef di Pulau Halmahera-Malut

Baca juga: LIPI: Tidak benar Maluku ambles jika palung laut longsor

Pewarta: Daniel Leonard
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022