Jakarta (ANTARA) - Otoritas Terusan Suez (Suez Canal Authority/SCA) di Mesir pada Senin (4/7) melaporkan rekor pendapatan tertinggi sebesar 7 miliar dolar AS (sekitar Rp104,97 triliun) untuk tahun fiskal 2021-2022, atau naik 20,7 persen dari periode sebelumnya (2020-2021).
"Pendapatan tersebut menjadi angka tertinggi yang pernah tercatat dan lebih dari seperlima lebih tinggi dari tahun fiskal sebelumnya, yang tercatat di angka 5,8 miliar dolar AS dalam biaya transit," kata Kepala SCA Osama Rabie.
Dia menambahkan bahwa sekitar 1,32 miliar ton kargo dikirim menggunakan kapal melalui jalur air tersebut pada tahun fiskal yang sama, yang berakhir pada 30 Juni.
Krisis global yang sedang melanda dunia membuktikan posisi penting Terusan Suez dalam menjamin keberlanjutan rantai pasokan global, ujar Rabie.
Terusan Suez merupakan jalur utama untuk perdagangan global lintas laut mengingat jalur tersebut memungkinkan kapal-kapal melakukan perjalanan antara Eropa dan Asia Selatan tanpa memutari Benua Afrika.
Dengan melewati Terusan Suez, jarak perjalanan laut antara Eropa dan India terpangkas hingga sekitar 7.000 kilometer.
Sekitar 12 persen volume perdagangan dunia melintasi terusan buatan manusia tersebut, yang menjadi sumber utama devisa Mesir.
Pewarta: Xinhua
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2022