Saksi sebanyak enam orang tersebut terdiri dari korban, satpam, karyawan hingga pelaksana proyekJakarta (ANTARA) - Polsek Setiabudi memeriksa enam saksi terkait kasus tandon air jebol di proyek Light Rail Transit (LRT) Rasuna Said, Jakarta pada Selasa sore (28/6).
"Kemarin enam saksi. Termasuk pelaksana proyek kita minta keterangan juga," kata Kanit Reskrim Polsek Setiabudi AKP Suparmin di Jakarta, Senin.
Saksi sebanyak enam orang tersebut terdiri dari korban, satpam, karyawan hingga pelaksana proyek. Namun polisi masih menunda meminta keterangan para korban lantaran masih belum sembuh.
Suparmin mengatakan kondisi lima korban yakni tiga korban luka ringan dan dua mengalami patah tulang. Dua korban tersebut satu diduga mengalami patah kaki, sedangkan lainnya patah tangan.
Dua korban sampai saat ini masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre yang semua biaya perawatannya ditanggung pihak LRT.
Selain itu, polisi juga belum memastikan kasus tandon air jebol di proyek LRT ini naik ke penyidikan karena belum menemukan adanya unsur tindak pidana.
Polisi juga harus memastikan adakah unsur kelalaian yang dilakukan oleh pelaksana proyek serta penyebab jebolnya tandon air yang membuat arus lalu lintas sempat terhambat.
"Belum, karena kan sejauh ini kan dia spesifikasi yang lain buktinya gak jebol, kok ini bisa jebol," tuturnya.
Baca juga: Polisi selidiki jebolnya tandon air proyek LRT
Baca juga: Pembangunan LRT geliatkan properti di kawasan Bekasi
Baca juga: Hub Cawang berpotensi dorong hunian di Jakarta Timur
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2022