Karena itu, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Duta Besar Rusia yang menyempatkan hadir ke Gedung Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk mengkonfirmasi pembukaan penerbangan langsung dari Moskow ke Denpasar, Bali.
“Kita harapkan upaya ini bisa menjadi wujud tindak lanjut konkrit dari kunjungan Bapak Presiden ke Rusia,” ucap dia dalam Weekly Press Briefing yang dipantau secara virtual, Jakarta, Senin.
Kata Sandiaga, Bali menjadi destinasi paling favorit bagi turis dari Rusia dengan preferensi berlibur menggunakan fasilitas luxury.
Rata-rata dari wisatawan Rusia melakukan kunjungan bersama keluarga dengan rentang waktu tinggal yang cukup lama dan pengeluaran (spending) yang cukup berkualitas.
Sebelum pandemi COVID-19, lanjutnya, turis Rusia berada di peringkat ke-4 dalam kategori kunjungan terbanyak ke Pulau Dewata dengan jumlah 300-400 ribu orang per tahun.
Adapun selama 1 Januari 2022-31 Mei 2022, wisatawan dari Negeri Beruang Merah tersebut masuk ke dalam 10 besar kunjungan pelancong terbanyak ke Bali.
Namun, menurut UNWTO (World Tourism Organization) Barometer, adanya invasi Rusia terhadap Ukraina sangat mempengaruhi performa pergerakan wisatawan global sehingga berdampak terhadap kenaikan avtur yang mengakibatkan kenaikan biaya perjalanan harga tiket penerbangan di seluruh dunia.
“Oleh karena itu, kami akan memanfaatkan momentum untuk menarik kunjungan wisatawan Rusia ke Indonesia. Kami akan mendorong percepatan pembukaan penerbangan langsung Moskow-Denpasar yang sudah mendapatkan lampu hijau dari Kementerian Perhubungan,” ungkap Sandiaga.
Pada 28 Oktober 2018, salah satu maskapai dari Rusia bernama Rossiya Airlines pertama kali mendarat di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, dengan durasi penerbangan tiga kali seminggu. Ia mengharapkan berbagai maskapai dari Rusia mengisi penerbangan langsung dari Moskow ke Denpasar.
Tentunya, kata Menparekraf, masih banyak komunikasi yang harus dilakukan di tingkat pemerintah maupun di tingkat dunia usaha dan penyiapan regulasi guna mendongkrak kedatangan wisatawan dari Rusia.
Sembari meningkatkan intensitas komunikasi, pihaknya telah mendorong industri pariwisata mulai dari para travel agent hingga tour operator untuk fokus menggarap pasar wisatawan dari Rusia dengan menawarkan destinasi yang anti mainstream.
“Jadi destinasi-destinasi yang baru, yang exciting, destinasi yang memberikan pengalaman unik dan apik untuk memori. Pengalaman mereka juga harus otentik dan tentunya akan mampu menjadi buah bibir sehingga mereka bisa mengajak lebih banyak wisatawan dari Rusia pada bulan-bulan yang mendatang,” katanya.
Baca juga: Putin sebut dialog dengan Jokowi "sangat informatif"
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Slamet Hadi Purnomo
Copyright © ANTARA 2022