BNC juga menargetkan tambahan modal inti sebesar Rp5 triliun pada right issue selanjutnya, sehingga total modal inti mencapai lebih dari Rp7 triliunJakarta (ANTARA) - PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) mencatat kenaikan pendapatan bunga bersih atau net interest income sebesar 282 persen pada lima bulan pertama 2022.
"Kenaikan NII sangat signifikan atau naik sekitar 282 persen dibandingkan lima bulan pertama tahun 2021 dari Rp108 miliar menjadi Rp415 miliar di lima bulan pertama 2022," kata SVP-Head of Investor Relation BNC Indra Cahya dalam bincang media di Jakarta, Senin.
Pertumbuhan NII yang hampir tiga kali lipat tersebut, lanjut Indra, didukung pertumbuhan deposit dan funding yang menyebabkan aset BNC bertambah.
Namun, loan to deposit ratio (LDR) tercatat masih rendah yakni di level 56 persen dan ke depannya masih ada ruang untuk tumbuh sekitar 1,5-2 kali lipat dari capaian hingga 31 Mei 2022.
"Ke depannya ini akan bergantung seberapa cepat kita menyalurkan kredit. Namun LDR nantinya akan sekitar 90-95 persen, kami tidak mau sampai di atas 100 persen," ujarnya.
Untuk rasio pendapatan bunga bersih atau net interest margin (NIM), BNC menyentuh level 9,4 persen atau naik hampir dua kali lipat dibandingkan posisi Mei 2021 di level 5 persen.
Kenaikan kinerja NIM tersebut didorong oleh upaya BNC menyalurkan kredit di masa pandemi dengan menawarkan produk simpanan dengan bunga relatif tinggi.
Indra menyampaikan BNC memang bertujuan menjangkau masyarakat yang unbankable menjadi bankable karena potensi pasar yang sangat besar. Bunga tabungan yang ditawarkan lewat aplikasi Neobank sebesar 6 persen dan bunga deposito mulai dari 6,5-8 persen.
BNC juga telah menyalurkan kredit senilai Rp5,99 triliun hingga 31 Mei 2022. Nilai tersebut tumbuh 55,99 persen dibandingkan Mei 2021 yang berjumlah Rp3,84 triliun. Penyaluran kredit yang disalurkan secara langsung berkisar 20 persen, channeling melalui peer to peer lending sebanyak 60 persen dan 20 persen lainnya berasal dari kredit eksisting.
"Kenaikan juga terlihat dari pendapatan di kuartal I 2022, yaitu sebesar Rp585 miliar atau naik sekitar 400 persen dari periode sebelumnya yang sebesar Rp147 miliar," ucap Indra.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa strategi BNC untuk menaikkan lending di tahun ini juga berdampak kepada perbaikan kinerja bulanan. Kerugian bulanan pada Mei telah mencapai Rp90 miliar, jauh berkurang dari dari Januari 2022 yang mencapai Rp160 miliar.
Adapun BNC juga menargetkan tambahan modal inti sebesar Rp5 triliun pada right issue selanjutnya, sehingga total modal inti mencapai lebih dari Rp7 triliun.
Kekuatan modal tersebut dinilai perseroan akan semakin mempercepat akselerasi proses transformasi BNC menjadi bank digital terbesar di Indonesia.
Baca juga: Neobank akan tambah fitur QRIS untuk perluas transaksi digital
Baca juga: BNC fokus lengkapi layanan digital QRIS dan Corporate Internet Banking
Baca juga: Bank Neo: Transaksi pada triwulan IV 2021 capai Rp36,83 triliun
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022