Jakarta (ANTARA News) - Partai Demokrat membantah telah terjadi ketidakharmonisan hubungan antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan Wapres Jusuf Kalla dalam beberapa waktu terakhir ini. Hal tersebut disampaikan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat, Mayjen Purn Moh. Noor Aman, kepada pers di Jakarta, Senin. Menurut dia, antara Presiden Yudhoyono dan Wapres Jusuf Kalla memang ada perbedaan dalam menyampaikan sesuatu kepada publik, yang dilatari oleh kultur keduanya, yakni Jawa dan Makassar. Menurut dia, karena kultur Makassar yang relatif terbuka dibandingkan dengan kultur Jawa, maka seolah-olah ada kesan terjadi persaingan dan ketidakharmonisan di antara keduanya. "Pemerintahan tetap solid walaupun keduanya sering berbeda dalam menyampaikan sesuatu karena adanya perbedaan budaya tersebut," katanya. Sementara itu, mengomentari hubungan legislatif dan eksekutif, ia mengatakan bahwa hak-hak angket, interpelasi, hingga "impeachment" adalah hak legislatif yang amat tinggi bobot dan nilai politiknya. Tetapi, lanjutnya, hak-hak itu akan terlalu mahal harganya apabila harus "membunuh seekor tikus dengan cara membakar lumbung-lumbung padi". Dalam kesempatan itu, Noor Aman juga menyinggung tentang beredarnya berbagai rumor politik yang dinilainya sama dengan teror. Menurut dia, rumor yang saat ini peredarannya lebih canggih melalui sumber elektronik e-mail, SMS dan lain-lain sebenarnya merupakan fitnah yang sama artinya dengan menghakimi. Ia menganggap berbagai rumor yang mudah beredar itu bisa jadi merupakan dampak dari demokrasi yang kebablasan. (*)

Copyright © ANTARA 2006