Jakarta (ANTARA) - Otoritas China merilis sebuah rencana aksi untuk memfasilitasi digitalisasi industri barang konsumen seiring dengan langkah negara tersebut mendorong integrasi perekonomian digital dan riil, serta menciptakan dan memenuhi permintaan konsumen.
China bermaksud mencapai peningkatan penting dalam integrasi dan penerapan teknologi digital di industri barang konsumen pada 2025, menurut rencana aksi yang dirilis bersama oleh lima departemen pemerintahan tersebut, termasuk Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi China.
Integrasi dan penerapan lebih lanjut dari teknologi digital akan membantu meningkatkan pasokan barang konsumen, memperluas rantai industri, mendongkrak nilai tambah industri, serta mendorong perusahaan-perusahaan untuk memperkuat inovasi digital dalam riset dan pengembangan maupun daya saing inti mereka, urai kementerian itu.
Proporsi perusahaan barang konsumen yang telah melakukan digitalisasi manajemen dan operasi mereka, telah dilengkapi alat-alat digital untuk riset, pengembangan, dan desain, serta telah memasukkan e-commerce ke dalam bisnis mereka, semua harus melampaui 80 persen pada 2025, menurut rencana tersebut.
China juga menargetkan membantu pengembangan 200 pabrik percontohan untuk manufaktur pintar di berbagai sektor, seperti tekstil dan pakaian jadi, peralatan rumah tangga, barang elektronik konsumen, makanan, dan obat-obatan selama periode rencana tersebut. Negara itu juga bermaksud membina 50 kota percontohan yang akan mencapai kemajuan luar biasa dalam digitalisasi, varietas produk, kualitas, serta branding.
Rencana aksi tersebut menguraikan 10 tugas untuk meningkatkan varietas dan kualitas produk serta menciptakan merek (brand), seperti mengembangkan internet-plus-consumer product yang meningkatkan kesejahteraan warga, mendorong produksi yang fleksibel dan dipersonalisasi untuk membentuk kembali mode produksi dan pengembangan produk, serta mempercepat pembentukan sistem pelacakan kualitas.
Pewarta: Xinhua
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022