Bahkan ketika Carlos Alcaraz merebut dua match point selama tiebreak set ketiga, petenis Italia itu tidak gentar.
Ketika tiga match point lagi hilang dalam sekejap mata saat Sinner unggul 5-2 di set keempat, petenis berusia 20 tahun itu terus tampil percaya diri.
Keyakinan itu bersama dengan pukulan forehand membawanya ke perempat final Wimbledon untuk pertama kalinya dengan kemenangan 6-1 6-4 6-7(8) 6-3 atas unggulan kelima asal Spanyol Alcaraz.
Pada hari ketika panggung Wimbledon yang paling terkenal center court merayakan ulang tahunnya yang keseratus, dua petenis termuda yang tersisa dalam undian putra memberikan gambaran sekilas tentang masa depan dengan sejumlah pukulan menakjubkan yang membuat mereka mendapat tepuk tangan meriah dari 15.000 penonton.
"Sulit ketika Anda memiliki match point dan Anda masih harus bermain -- saya mencoba yang terbaik,” kata Sinner, yang sampai pekan ini belum pernah memenangi pertandingan di lapangan rumput, dikutip dari Reuters.
Baca juga: Alcaraz dan Sinner berhadapan di 16 besar setelah menangi babak ketiga
Baca juga: Djokovic ke perempat final Wimbledon setelah tercuri satu set
"Saya sangat senang bagaimana saya tampil di awal set keempat karena saya kesulitan, tetapi saya sangat senang berada di babak berikutnya dan mudah-mudahan saya bisa bermain tenis yang bagus di sana."
Dengan petenis hebat sepanjang masa Rod Laver dan Billie Jean King menonton dari Royal Box, dua set pertama sama sekali tidak memberikan indikasi drama yang membuat penonton menggigit kuku.
Alcaraz yang berperingkat tinggi, yang telah memenangi empat gelar juara Tour tahun ini, seolah tersedot ke dalam angin puyuh yang diciptakan Sinner saat dia kalah tujuh gim berturut-turut dari 1-1 di set pertama.
Tepat ketika Sinner tampaknya akan membekukan Alcaraz, petenis berusia 19 tahun itu tiba-tiba melawan dengan forehand yang menakutkan.
Pada kedudukan 6-6 di set ketiga, pertarungan forehand berlanjut.
Sinner menggagalkan tiga peluang Alcaraz untuk menutup set tersebut, dengan unggulan ke-10 asal Italia itu menyelamatkan set poin ketiga dengan pukulan yang memiliki kecepatan lebih dari 100mph.
Baca juga: Tsitsipas sebut Kyrgios "perisak" setelah kalah di Wimbledon
Tidak mau kalah, petenis Spanyol itu kemudian menggagalkan dua match point Sinner sebelum mendapatkan standing ovation ketika dia melepaskan pukulan setengah voli yang berani untuk mengakhiri pertukaran baseline yang brutal.
Pukulan itu menghasilkan set point keempatnya, dan kali ini Alcaraz tidak membuat kesalahan saat ia menjatuhkan lawannya selama reli 13-pukulan yang berakhir dengan pukulan backhand Sinner yang melebar.
Pada awal set keempat, naluri bertahan Sinner muncul saat Alcaraz menyerang untuk mendapatkan lima break point. Namun, petenis Spanyol itu gagal memanfaatkan peluang-peluang tersebut.
Sementara itu, Djokovic yang mengatasi kesalahan pada pertengahan pertandingan untuk mengalahkan petenis wild card asal Belanda Tim van Rijthoven mencapai perempat final Wimbledon ke-13.
Unggulan teratas Djokovic, yang ingin menyamai Pete Sampras sebagai juara tujuh kali di All England Club, mengalahkan lawannya yang berperingkat 104 dengan 6-2 4-6 6-1 6-2.
Petenis berusia 35 tahun itu akan menghadapi Sinner untuk memperebutkan satu tempat di semifinal.
"Dia sangat tangguh. Saya belum pernah menghadapinya sebelumnya," kata Djokovic setelah meraih kemenangan ke-25 secara beruntun di lapangan rumput.
"Dia memiliki servis yang bagus, forehand yang kuat, dan sentuhan yang bagus," ujarnya menambahkan.
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2022