Jakarta (ANTARA) -
Sebutan shoegaze sendiri berasal dari Andy Ross, pendiri Food Records yang menaungi band seperti Lush dan Moose, yang mendeskripsikan ekspresi para personel bandnya yang selalu melihat fokus ke efek gitar mereka sehingga terciptalah istilah shoegaze dari kata shoe (sepatu) dan gaze (memandang), di mana secara terminologi, shoegaze memiliki arti menunduk ke sepatu.
The Milo yang beranggotakan Ajie Gergaji (vokal), Taufik "Upik" Hidayat (gitar), Rizki "Suki" Khaerullah (bass), Budi "Krucil" Wiranto (drum) dan Hendi "Unyil" Priyatna (keyboard) tersebut kembali bermain di Jakarta setelah beberapa tahun tidak tampil akibat pandemi.
"Ternyata COVID membuat lupa akan bermusik," kata Aji Gergaji saat tampil.
Penampilan pertama dibuka dengan lagu "Get Into Your Mind" dari album kedua mereka yang bertajuk "Photograph".
Pionir pop gelap tersebut menghadirkan sembilan lagu, yang ditutup dengan lagu "Daun dan Ranting Menuju Surga" dari album Photograph.
Baca juga: Alasan The Upstairs ogah gelar konser reuni
Baca juga: Mondo Gascaro: sebutan indie dan mainstream sudah tak relevan
Pewarta: Muhammad Adimaja
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022