Membawa sukses
Akan halnya Jepang. Negara yang baru saja menggelar Olimpiade 2020 tahun lalu pernah menjadi tuan rumah Piala Asia pada 1992.
Semua negara itu, kecuali Indonesia, pernah menjuarai Piala Asia. Jepang empat kali, Korea Selatan dua kali, sedangkan Qatar dan Australia masing-masing sekali.
Memang agak berat Indonesia memenangkan bidding tuan rumah Piala Asia 2023. Tapi tidak ada yang tidak mungkin dalam sepak bola.
Yang jelas, menjadi tuan rumah bisa sangat menguntungkan, walau sewaktu Piala Asia 2007 Indonesia pernah mengalami hal ini tetapi tak berhasil lebih jauh dari fase grup.
2007 adalah terakhir kali Indonesia lolos ke Piala Asia setelah 1996, 2000. dan 2004. Tampil di hadapan pendukung sendiri, penampilan timnas lebih baik dibandingkan tiga Piala Asia yang sebelumnya diikuti Indonesia.
Tahun itu Indonesia memperlihatkan diri bisa mengimbangi dua tim kuat Asia, yakni Arab Saudi dan Korea Selatan, sampai kedua tim hanya bisa menang tipis .
Setelah menundukkan Bahrain 2-1 dalam pertandingan pertamanya di Grup D, Indonesia memasukkan satu gol ke gawang Arab Saudi sebelum kalah tipis 2-1, sedangkan dalam pertandingan terakhir Korea Selatan mengalahkan Indonesia dengan hanya satu gol.
Pencapaian 2007 itu lebih baik dibandingkan dengan Piala Asia 1996,. 2000 dan 2004.
Pada 1996, sekalipun bisa mencetak total empat gol selama fase grup, Indonesia kebobolan delapan gol setelah 2-2 melawan Kuwait, kalah 2-4 dari Korea Selatan, dan takluk 0-2 kepada tuan rumah Uni Emirat Arab.
Empat tahun kemudian di Lebanon, Indonesia malah tak bisa mencetak satu gol pun yang sebaliknya kebobolan tujuh gol setelah seri 0-0 lawan Kuwait, takluk 0-4 kepada China, dan menyerah 0-3 kepada Korea Selatan.
Pada 2004 di China, Indonesia memang sempat mengejutkan mengalahkan Qatar 2-1, tetapi diperdaya 0-5 oleh China sebelum tunduk 1-2 kepada Bahrain.
Dari sini terlihat, Indonesia pada 2007 lebih perkasa dan faktor tuan rumah tak bisa diabaikan di balik pencapaian ini.
Dalam olahraga sendiri, faktor tuan rumah sering membawa sukses, walau tidak harus berakhir menjadi juara.
Data Piala Asia sejak 1956 di Hong Kong sampai terakhir di Uni Emirat Arab pada 2019 memperkuat anggapan itu.
Baca juga: Shin Tae-yong optimistis tatap Piala Asia 2023
Selanjutnya : melewati fase grup
Copyright © ANTARA 2022