Jakarta (ANTARA) - Kantor Pusat Pengendalian Banjir dan Bantuan Kekeringan China pada Sabtu (2/7) meningkatkan respons darurat untuk pengendalian banjir dan topan ke level III, dengan mempertimbangkan potensi banjir yang dipicu oleh topan ketiga dan keempat sepanjang tahun ini.
Kantor pusat tersebut dan Kementerian Manajemen Darurat China bersama-sama menggelar konferensi tentang tanggapan bencana topan pada Sabtu dan mendesak pelaksanaan sejumlah upaya untuk memantau ketat topan, membuat perkiraan bergulir (rolling forecast), dan secara efektif memperkuat langkah pencegahan banjir dan mitigasi topan di tingkat lokal.
Topan Chaba, yang merupakan topan ketiga di China pada sepanjang 2022, menyebabkan tanah longsor di area pesisir kota Maoming, provinsi Guangdong, China selatan, pada Sabtu sekitar pukul 15.00 waktu setempat.
Topan itu diperkirakan akan membawa hujan deras yang intens dan angin kencang ke wilayah selatan negara itu dan Laut China Selatan.
Sementara topan Aere, yang adalah topan keempat sepanjang tahun ini, diprediksi mendekati Laut China Timur pada Sabtu malam (2/7) waktu setempat. Terdampak oleh topan Aere tersebut, masih ada ketidakpastian mengenai rute Chaba dan intensitas hujan yang akan dipicunya, kata Manajemen Darurat China.
Kementerian itu juga memberikan peringatan terkait situasi pengendalian banjir yang parah.
Langkah-langkah antitopan harus dilakukan di semua sisi wilayah lautan, udara, dan darat, kata pihak otoritas China, yang juga menekankan upaya untuk memastikan kapal-kapal kembali ke pelabuhan dan para pekerja lepas pantai kembali ke daratan, sembari merelokasi warga di area-area yang rentan mengalami bencana geologis.
Otoritas China juga mendesak penjagaan ketat terhadap luapan sungai, aliran air dari gunung, genangan air perkotaan, serta penerapan penyelamatan darurat yang efektif.
China memiliki sistem respons darurat pengendalian banjir empat level, dengan level I untuk penanganan bencana yang terparah.
Pewarta: Xinhua
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2022