Mekkah (ANTARA) - Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI Hilman Latief mengimbau kepala sektor dan pembimbing ibadah untuk membuat kegiatan yang dapat meningkatkan imunitas jamaah haji menjelang puncak haji di Arafah, Muzdhalifah dan Mina (Armuzna).
"Saya mengimbau Kasektor dan konsultan ibadah untuk membuat suasana dua hari terakhir menjelang Armuzna buat kegiatan yang menumbuhkan imunitas tubuh," katanya di Mekkah, Minggu.
Kegiatan tersebut, menurut dia, penting dilakukan agar jamaah tidak stres, karena tidak bisa kemana-mana terutama ke Masjidil Haram, sebab bus shalawat sudah berhenti beroperasi.
Baca juga: Pembimbing: Haji akbar jangan hanya dimaknai saat wukuf
"Di forum juga diisi kegiatan yang dinamis meningkatkan imunitas. Intinya jangan sampai menjelang wukuf karena tidak kemana-mana menjadi stres, tapi memang harus cukup istirahat," tambah dia.
Layanan bus shalawat berhenti beroperasi sementara mulai 5 Dzulhijjah atau 4 Juli 2022 menjelang puncak haji, sehingga jamaah calon haji diimbau untuk menjaga kondisi dengan tidak beraktivitas berlebihan.
"Jamaah diharapkan menjaga kondisi kesehatannya untuk persiapan puncak haji dan shalat lima waktu di masjid-masjid sekitar hotel, mushala atau masjid yang disediakan oleh pihak hotel," kata Kepala Seksi Transportasi Daerah Kerja (Daker) Mekkah Asep Subhana.
Baca juga: Jamaah haji sakit diberi terapi kolaborasi medis dan spiritual
Baca juga: Tim Amirul Hajj imbau jamaah haji jaga kesehatan jelang puncak haji
Bus shalawat memberikan layanan mengantar jamaah haji pergi pulang dari hotel ke Masjidil Haram selama 24 jam dan gratis, namun berhenti beroperasi menjelang puncak haji, yaitu pada 5 hingga 13 Dzulhijjah (4-13 Juli 2022).
Oleh karena itu, jamaah agar tidak memaksakan diri untuk pergi ke Masjidil Haram, karena akan menguras tenaga. Sedangkan puncak haji, yaitu wukuf dan rangkaiannya membutuhkan kondisi fisik yang prima.
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022