Teheran (ANTARA News) - Perbedaan politik antara Iran dan "Setan Besar" bukan hanya tak dapat didamaikan, tetapi juga para ulama Iran selalu menuduh AS melakukan "invasi budaya Barat" atau membentuk komplotan budaya untuk menyesatkan para pemuda Iran dari keimanannya menuju "budaya Barat yang tak bermoral." Akan tetapi, semua tuduhan itu tak menghindarkan pemerintah ultra-konservatif Presiden Mahmoud Ahmadinejad untuk mempertunjukkan film-film Hollywood bagi Tahun Baru Iran yang jatuh pada 21 Maret. Film "Mr & Mrs. Smith" garapan Doug Liman, "The Matrix Revolution" arahan Andy dan Lary Wachowski, "Flightplan" karya Robert Schwentke dan "Cold Mountain" garapan Anthony Minghella hanya beberapa contoh film Hollywood yang akan diputar untuk hari-hari Tahun Baru oleh jaringan televisi pemerintah IRIB. "Pemerintah harus bersaing dengan berbagai saluran satelit, terutama pada hari-hari Tahun Baru, namun itu tak dimungkinkan dengan program standar biasa," kata seorang karyawan IRIB, seperti dikutip DPA. Sejumlah saluran asing, yang dapat diterima rakyat Iran melalui piringan satelit, serta program-program televisi Persia terutama oleh kaum monarki Iran di AS, telah menarik sejumlah pemirsa di wilayah Iran dan membuat mereka tak memperdulikan jaringan televisi lokal. Juga dalam pekan-pekan belakangan ini, IRIB menayangkan beberapa produksi Hollywood, seperti trilogi "Lord of the Rings", "War of the Worlds" Steven Spielberg dan film Batman terakhir "Batman Begins" untuk menghentikan kecenderungan terhadap saluran satelit. "Berbagai macam film Hollywood seperti ini bahkan tidak diputar semasa berkuasanya mantan presiden reformis Mohamad Khatami," kata sumber yang dekat dengan IRIB. Perbaikan program sendiri Sekalipun ada "adegan sensitif" seperti percintaan yang membara antara Angelina Jolie dan Brad Pitt dalam "Mr & Mrs. Smith" disensor, rakyat Iran masih mencari film-film Hollywood dengan sulih suara bahas Parsi. "Kebijakan konfrontasi dengan program satelit dan pencabutan paksa piringan parabola pada akhirnya ternyata kontra-produktif, karena itu pemerintah memilih opsi yang lebih bijaksana dengan bersaing melalui perbaikan programnya sendiri," sumber itu menambahkan. IRIB berada di bawah pengawasan wakil-wakil Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, sebagian besar adalah ulama, dan karena itu dikategorikan sebagai sangat konmservatif. Ahmadinejad dikabarkan meminta pelarangan musik Barat pada televisi Iran, termasuk musik oleh Eric Clapton, Pink Floyd dan The Eagles, tetapi sumber-sumber IRIB mengemukakan laporan itu tak benar. "Musik dari artis-artis ini tak pernah diperdengarkan pada IRIB, kecuali potongan musik instrumental atau versi intrumental musik mereka yang masih diputar pada jaringan itu," kata seorang pejabat IRIB. Seorang anggota Dewan Kebudayaan Parlemen Iran, Javad Ariamanesh, menjelaskan bahwa pernyataan Ahmadinejad itu berkaitan dengan "jenis musik tak bermoral," yakni sejumlah techno musik yang biasanya diperdengarkan di jaringan pemerintah, dan lehih jauh bertujuan untuk mengembangkan musik Iran ketimbang musik Barat. Pengangguran tinggi Musik Barat dan juga film terbaru Barat, mudah diperoleh dalam bentuk bajakan dengan harga banting. Satu euro untuk satu CD audio dan dua euro untuk DVD di pasar gelap. Para penjual barang bajakan itu biasanya pemuda berusia di bawah 35 tahun. Behzad adalah salah satu dealer musik dan film bajakan. Gaji bulan minimum di Iran adalah di bawah 120 euro, tetapi beberapa orang seperti Behzad bahkan mendapat penghasilan bulanan sampai 3.000 euro per bulan. Tingginya angka pengangguran, terutama di kalangan pemuda, merupakan salah satu masalah utama negara itu. Diperlukan 800.000 lapangan kerja baru untuk menghentikan terus meningkatnya angka pengangguran pada saat ini, tetapi belum ada rencana nyata dibuat pemerintah. "Terima kasih Hollywood, kami tidak terpengaruh oleh pengangguran dan memiliki penghasilan yang layak," kata Behzad. (*)
Copyright © ANTARA 2006