"Data tercatat hingga pemberangkatan kelompok terbang 38 yang merupakan kloter terakhir malam ini," ujar Sekretaris PPIH Embarkasi Surabaya Abdul Haris kepada wartawan di Asrama Haji Sukolilo, Sabtu malam.
Berdasarkan data PPIH Embarkasi Surabaya, secara rinci jamaah calon haji yang telah diberangkatkan yaitu sebanyak 7.708 jamaah pria, lalu 8.977 jamaah wanita, serta 150 orang petugas.
Khusus kloter 38, total 251 jamaah calon haji asal 23 kabupaten/kota di Jatim terbang melalui Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo menggunakan maskapai "Saudi Arabia Airlines" (SAA) dengan nomor penerbangan SV 5042 pada pukul 20.15 WIB.
Baca juga: Kloter pamungkas haji embarkasi Surabaya ke Tanah Suci Sabtu malam
Baca juga: Tim Amirul Hajj imbau jamaah haji jaga kesehatan jelang puncak haji
Sebelum ke Jeddah, pesawat terlebih dahulu transit ke Bandara Palembang untuk mengangkut 119 jamaah calon haji asal Kota Palembang, Sumatera Selatan.
"Dengan diterbangkannya kloter 38 maka operasional pemberangkatan jamaah calon haji Embarkasi Surabaya telah usai," ucap Haris yang juga Kabid Penyelenggara Haji dan Umroh Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur tersebut.
Sementara itu, terkait dengan jamaah yang visanya tertolak secara sistem karena kelahiran 30 Juni 1957, pihaknya telah berusaha semaksimal mungkin agar bisa berangkat.
Namun, kata dia, hingga terakhir ini tetap tidak bisa berangkat sehingga harus menunda keberangkatannya untuk tahun depan.
Baca juga: Gubernur Jawa Timur berangkat ke Tanah Suci bersama putrinya
Baca juga: Tempat penampungan sampah di satu hotel jamaah haji terbakar
Di sisi lain, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 1 Surabaya Slamet Mulsiswanto menyampaikan terdapat 449 jamaah haji yang memeriksakan diri ke poliklinik selama masa pemberangkatan.
Dari jumlah tersebut, lanjut dia, terdapat lima keluhan penyakit yang mendominasi, yaitu hipertensi, anemia, diabetes, pernafasan serta sakit kepala atau pusing.
Slamet juga mengungkapkan terdapat delapan orang yang tertunda keberangkatannya hingga tahun depan dikarenakan beberapa faktor.
"Alasannya, satu orang karena sakit jantung, satu orang mengalami gangguan mental, tiga orang hamil waktu pemeriksaan di Asrama Haji, satu orang pendamping hamil, satu orang mengundurkan diri, dan seorang lagi vaksinasinya kurang dari 10 hari,” tuturnya.
Baca juga: 2.500 lebih calon haji Indonesia akan melaksanakan sunah tarwiyah
Baca juga: Kloter terakhir jamaah Embarkasi Makassar diberangkatkan ke Tanah Suci
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022