Kuala Lumpur (ANTARA) - Isu mengenai harga kebutuhan pokok mendominasi pemberitaan dan tajuk utama media-media massa di Malaysia selama bulan Juni lalu.
Berkenaan dengan itu, tentu saja kebijakan-kebijakan Pemerintah Malaysia yang bertujuan untuk mengatasi kenaikan harga-harga kebutuhan pokok, serta meringankan biaya hidup masyarakat juga ramai menjadi pemberitaan media daring, cetak, maupun penyiaran di Malaysia.
Yang terbaru, Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yakoob mengumumkan soal pembentukan Satuan Tugas Khusus Jihad Melawan Inflasi yang diketuai Menteri Informasi dan Multimedia Annuar Musa pada Rabu (29/6) juga ramai menjadi pemberitaan media massa.
Selanjutnya ada pula isu politik berkenaan dengan rencana pelaksanaan Pilihan Raya Umum ke-15 (PRU-15) yang sering terangkat dalam berbagai pemberitaan media massa di Malaysia akhir-akhir ini.
Baca juga: Pakar: Kunjungan Jokowi ke Rusia-Ukraina strategis pulihkan ekonomi
Pada Rabu (30/6) lalu, perhatian media massa di Malaysia tertuju pula pada pertemuan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) dengan Presiden Ukraina Volodymr Zelenskyy di Istana Maryinsky, Kiev, Ukraina, serta pertemuannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Kremlin, Moskow, Rusia.
Kantor Berita Nasional Malaysia Bernama mengangkat soal tawaran Presiden Jokowi untuk mengantarkan pesan Zelenskyy ke Putin. Serta isi pertemuan Jokowi dengan Putin yang membahas situasi terkini di Ukraina dan soal suplai gandum serta pupuk yang memengaruhi pasokan pangan global.
New Straits Times dan portal berita Malaysiakini juga mengangkat sudut pandang yang sama berkaitan dengan tawaran Jokowi untuk menyampaikan pesan Zelenskyy kepada Putin.
Dalam pemberitaannya, kedua media tersebut mengutip pernyataan Presiden Jokowi yang mengatakan meskipun sangat sulit dicapai, dirinya tetap menyampaikan pentingnya resolusi perdamaian dan menawarkan diri untuk menyampaikan pesan Zelenskyy kepada Putin.
Sedangkan portal berita daring berbahasa Inggris The Star mengangkat judul tentang Putin yang menawarkan investasi kereta api Rusia di ibu kota baru Indonesia. Serta soal kesediaan perusahaan energi Rusia untuk mengembangkan tenaga nuklir.
Sementara itu, media cetak berbahasa Melayu, Berita Harian, dalam versi daring mengangkat soal pertemuan Jokowi, Zelenskyy dan Putin. Berita Harian memberitakan Presiden Joko Widodo menjadi pemimpin Asia Tenggara pertama yang bertemu Presiden Rusia dan Presiden Ukraina untuk usaha perdamaian, demi mempercepat pemulihan pasokan pangan dan pupuk global yang terdampak konflik kedua negara.
Koran Harian berbahasa Melayu, Utusan Malaysia, dalam versi daringnya pada Sabtu, mengangkat tulisan dengan judul Putin "mengungkapkan perasaannya" kepada Jokowi, mengakui sakitnya sanksi Barat.
Utusan Malaysia mengutip Kantor Berita Rusia TASS yang menyebutkan secara resmi, makanan dan baja tidak termasuk dalam pembatasan yang dilakukan Barat. Namun pemilik perusahaan yang memproduksi makanan dan pupuk, termasuk anggota keluarga mereka yang harus tunduk pada pembatasan Barat.
Kata warganet
Pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Presiden Ukraina dan Presiden Rusia juga mendapat perhatian dari warganet atau netizen dari Malaysia. Salah satu yang mencuitkan soal pertemuan itu adalah Siti Kasim dalam akun Twitternya @sitikasim yang diakses di Kuala Lumpur, Sabtu, pukul 19.50 waktu setempat.
Dalam cuitan yang dibagikan pada 1 Juli 2022, pukul 08.10 waktu setempat itu Siti mengatakan,"When are we going to get a #JOKOWI for a leader? He's wearing sport shoes! No jacket and very casual. I love this man (Kapan kita akan mendapatkan #JOKOWI untuk seorang pemimpin? Dia memakai sepatu olahraga! Tanpa jaket dan sangat kasual. Aku mencintai pria ini)".
Siti yang menambahkan emoticon cinta di akhir kalimatnya tersebut juga membagikan cuplikan video pertemuan Presiden Jokowi dengan Presiden Zelenskyy yang telah ditonton 8.383 kali dan mendapat 51 komentar saat ANTARA akses.
Cuitan lain dibagikan warganet Malaysia pemilik akun Twitter @DrKhorSK pada 1 Juli 2022, Pukul 23.41 waktu setempat, dan telah disukai 82 orang saat diakses pada Sabtu, pukul 20.30 waktu setempat. Isi cuitan itu menyebutkan "This week: President Jokowi visited Ukraine. And "Indonesia will phase out domestic workers to Malaysia" dan "In 2022: Indonesia is the host of G20 (19 largest economies + Europe) (Minggu ini: Presiden Jokowi mengunjungi Ukraina. Dan "Indonesia akan menghapus pekerja rumah tangga ke Malaysia" dan "Pada 2022: Indonesia adalah tuan rumah G20 (19 ekonomi terbesar + Eropa)".
Ia menambahkan cuitan,"A strong Indonesia is good for Malaysia. But Malaysia must start doing better (Indonesia yang kuat baik untuk Malaysia. Tapi Malaysia harus mulai lebih baik)".
Sedangkan cuitan lain dibagikan warganet dari Myanmar dengan akun Twitter @thinzashunleiyi pada 30 Juni 2022, pukul 23.38 waktu setempat. "Solidarity physical visits as such are vigorous. @jokowi's presence in #Kyiv w/ @ZelenskyyUa arrays people of South East Asia's collective support to #Ukarine's struggles (Kunjungan fisik solidaritas seperti itu sangat kuat. Kehadiran @jokowi di #Kyiv w/ @ZelenskyyUa menghimpun dukungan kolektif masyarakat Asia Tenggara untuk perjuangan #Ukarine)," kata cuitan tersebut.
"We'd like to invite the President of Indonesia to visit #Karen's #Kawthoolei along the borders in Thailand too (Kami ingin mengundang Presiden Indonesia untuk mengunjungi #Karen's #Kawthoolei di sepanjang perbatasan di Thailand juga)," lanjut cuitan itu.
Saat ANTARA akses dari Kuala Lumpur, Sabtu, pukul 20.46 waktu setempat, cuitan Thinzar Shunlei Yi yang menyeratakan foto pertemuan Presiden Jokowi dan Presiden Zelenskyy sudah disukai 132 orang.
Dalam obrolan ANTARA bersama dua wartawan dari Indonesia saat menghadiri jamuan makan malam yang diadakan Pengarah Ekonomi Pejabat Perdana Menteri Malaysia Shahril Suffian Hamdan untuk delegasi wartawan Indonesia yang sedang mengikuti program Ikatan Setiakawan Wartawan Malaysia Indonesia di Kuala Lumpur, Kamis (30/6), salah seorang praktisi muda Malaysia yang hadir malam itu mengatakan meski menyangsikan hasil pertemuan tersebut akan benar-benar menghentikan perang di Ukraina namun dirinya sangat mengapresiasi kehadiran langsung Presiden Jokowi menemui kedua pemimpin yang sedang berkonflik tersebut.
Hal itu diamini pula oleh anak muda lainnya yang ikut berbincang dan berbagi pendapat malam itu. Upaya membawa pesan perdamaian untuk kepentingan yang lebih luas tersebut pada akhirnya menuai apresiasi dari berbagai kalangan, tua maupun muda.
Baca juga: Menlu G20 sepatutnya tindaklanjuti hasil misi Jokowi ke Ukraina, Rusia
Baca juga: Kehadiran Iriana jadi surat terbuka untuk perdamaian dunia
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022