jangan pulang sebelum api padam
Jambi (ANTARA) - Sebanyak 97 personel Satgas Gabungan dari TNI, Polri, Manggala Agni, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi dan Polisi Hutan diberangkatkan ke sejumlah lokasi rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Jambi.

Danrem 042/Gapu Brigjen TNI Supriono selaku Pelaksana Harian Dansatgas Pengendalian Karhutla Provinsi Jambi saat melepas Satgas Gabungan Karhutla Jambi di Lapangan Makorem 042/.Gapu di Kota Jambi, Sabtu, menegaskan bahwa saat ini Pemerintah Provinsi Jambi telah menetapkan Status Siaga Darurat Bencana Karhutla.

“Kita berangkatkan sebanyak 97 personel gabungan ke lokasi-lokasi yang rawan terhadap karhutla. Ini sebagai upaya pencegahan dalam pengendalian masalah karhutla di Provinsi Jambi khususnya di Wilayah Kabupaten Muarojambi, Tanjab Barat dan Tanjab Timur," kata Danrem 042/Gapu dalam sambutan yang dibacakan Kepala Staf Korem Kolonel Inf M Yamin Dano.

Satgas Karhutla disebar ke lokasi yang menjadi target lokasi rawan Karhutla yaitu di Wilayah Kabupaten Muaro Jambi yaitu Desa Betung dan Desa Londrang yang berada di Kecamatan Kumpeh, selanjutnya Desa Petaling berada di Kecamatan Sungai Gelam Kabupaten Muarojambi.

Sedangkan di wilayah Kabupaten Tanjab Barat di Desa Penoban Kecamatan Batang Asam dan Wilayah Kabupaten Tanjab Timur di Desa Berbak Kecamatan Berbak dan di Desa Air Hitam Laut berada di Kecamatan Sadu.

Danrem menegaskan upaya pencegahan lebih diprioritaskan dalam mengantisipasi bencana karhutla,

"Jangan sampai terlambat dilakukan, karena jika terlambat, pemadaman akan jauh lebih sulit untuk dilakukan,” tegasnya.

Baca juga: Tiga kabupaten jadi proyek pencegahan karhutla berbasis klaster
Baca juga: KLHK: Luas areal karhutla menurun signifikan dalam enam tahun

Danrem menegaskan agar para personil yang bertugas dapat melaksanakan sosialisasi tentang bahayanya karhutla kepada semua pihak dan laksanakan patroli di lapangan secara terus-menerus dalam mengantisipasi terjadinya karhutla.

“Ajak dan berikan edukasi kepada masyarakat serta pihak-pihak lain, tentang bahaya bencana karhutla. Saya berharap kepada seluruh stakeholder yang terlibat dapat berkoordinasi dan berkolaborasi, bahu membahu dan bekerjasama di lapangan dalam mencegah terjadi bencana karhutla di Provinsi Jambi,” tegasnya.

Untuk mencegah karhutla, personel yang nantinya ditugaskan atau ditempatkan sedekat mungkin dengan lokasi yang rawan karhutla.

Danrem juga berpesan kepada seluruh petugas di lapangan, agar memperhatikan selalu faktor keamanan baik personel maupun materiil yang digunakan. segera laporkan setiap ada perkembangan situasi yang menonjol di lapangan.

"Jangan pulang sebelum api padam. Yakinkan bahwa apinya benar–benar padam, terutama pada tanah gambut yang butuh waktu cukup lama untuk memadamkannya," tutupnya.

Baca juga: KLHK sebut Indonesia siap luncurkan standardisasi penanganan karhutla

Baca juga: Pemkab Barito Selatan mantapkan kesiapan penanganan karhutla

Pewarta: Muhammad Hanapi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022