Jakarta (ANTARA) - Pengajuan Ukraina untuk dapat bergabung dengan Uni Eropa (EU) "semakin dapat dijangkau" tetapi membutuhkan "kerja keras, tekad, dan terutama kesatuan tujuan," kata Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen pada Jumat (1/7).
Berbicara kepada parlemen Ukraina melalui tautan video, Von der Leyen mengatakan jalan menuju keanggotaan EU membutuhkan reformasi di banyak bidang termasuk mengatasi korupsi. Dia juga mengaku memperhatikan sejumlah langkah yang telah diambil Ukraina ke arah itu.
"Anda telah menciptakan mesin antikorupsi yang mengesankan. Namun, sekarang lembaga-lembaga ini perlu punya 'gigi', dan orang yang tepat di jabatan senior," katanya.
Von der Leyen mengatakan Ukraina harus menunjuk kepala baru untuk kantor kejaksaan khusus antikorupsi dan biro antikorupsi nasionalnya sesegera mungkin.
Dia juga menyoroti perlunya mereformasi mahkamah konstitusi Ukraina, yang membutuhkan perundang-undangan yang menguraikan prosedur pemilihan para hakim, sejalan dengan rekomendasi dari Komisi Venesia, yakni sebuah badan penasehat Dewan Eropa, yang terdiri dari para pakar independen dalam bidang hukum konstitusional.
"Banyak undang-undang dan institusi yang Anda butuhkan sudah ada. Sekarang saatnya untuk menerapkan aturan dan lembaga menjadi perubahan yang positif dan bertahan lama," katanya.
Von der Leyen berpidato di hadapan parlemen Ukraina menyusul persetujuan terhadap Ukraina dan Moldova sebagai calon anggota EU pada 23 Juni lalu.
Ukraina mengajukan permohonan keanggotaan EU tak lama setelah konflik dengan Rusia meletus pada akhir Februari lalu. Negara itu menyerahkan pengajuan keanggotaannya pada 28 Februari, sementara Moldova mengajukan keanggotaan EU pada 3 Maret.
Pewarta: Xinhua
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2022