Data Satgas COVID-19 Provinsi Bali tercatat pada hari Jumat (1/7) angka positif bertambah 70 kasus, pada Kamis (30/6) 73 kasus dan Rabu (29/6) 56 kasus. Temuan kasus positif cenderung fluktuatif

Denpasar (ANTARA) - Gubernur Provinsi Bali Wayan Koster meminta masyarakat yang dipimpinnya agar tidak panik dengan adanya peningkatan temuan kasus positif COVID-19 selama dua pekan terakhir.

"Saya merasa tidak ada yang perlu dikhawatirkan dalam kasus ini, yang sembuh juga meningkat dan yang meningggal hampir tidak ada, sudah nol," katanya di Denpasar, Jumat (1/7) 2022.

Dari data Satgas COVID-19 Provinsi Bali tercatat pada hari Jumat (1/7) angka positif bertambah 70 kasus, pada Kamis (30/6) 73 kasus dan Rabu (29/6) 56 kasus. Temuan kasus positif cenderung fluktuatif.

Gubernur menyebut tidak ada temuan dengan kasus COVID-19 Omicron jenis terbaru, dan dampak pada penderita tidak terlalu berat, bahkan tanpa gejala. Mereka yang terinfeksi belakangan juga disebut bukan berasal dari warga asli.

Ia menjelaskan deretan penyumbang kasus positif belakangan terdiri atas warga negara asing (WNA) yang hendak kembali ke negaranya dan ketika dilakukan tes terdeteksi positif. Selain itu, juga berasal dari warga luar Bali, sedangkan kasus yang dialami warga Bali stabil.

"Kunjungan wisatawan mancanegara yang sekarang mencapai 7.000 sampai 8.000 dalam satu hari. Ada negara yang masih memberlakukan balik harus tes usap PCR dan ketika balik positif, sekitar 10 tapi tidak pernah di atas 20 orang. Kalau dibandingkan dengan yang datang saya kira itu persentasenya sangat kecil," katanya.

Terkait kondisi ini, ia mengaku akan terus meningkatkan capaian vaksinasi booster atau penguat. Terdata hingga kini vaksinasi ketiga di Bali telah mencapai angka 71 persen.

Kendati demikian, meskipun persentase ini menjadi yang tertinggi di Indonesia, gubernur melihat minat masyarakat terhadap vaksinasi booster tidak setinggi sebelumnya.

"Masyarakat sudah nyaman jadi merasa tidak perlu lagi booster. Vaksin satu 105 persen, vaksin kedua 97 persen, booster lebih dari 70 persen. Targetnya sebenarnya adalah sama seperti vaksin kedua 97 persen," katanya.

Dengan kondisi itu telah dilakukan koordinasi dengan bupati/wali kota dan aparat terkait target vaksinasi booster agar mencapai 80 persen pada akhir Juli 2022, demikian Wayan Koster.

Baca juga: Satgas COVID-19 minta masyarakat Bali tetap patuhi protokol kesehatan

Baca juga: Puluhan pelanggar prokes COVID-19 di Denpasar ditertibkan Tim Yustisi

Baca juga: Menparekraf targetkan 1,5 juta wisman berkualitas ke Bali selama 2022

Baca juga: 39 orang pelanggar prokes COVID-19 di Denpasar terjaring petugas

Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022