"Meskipun saya berada di Jakarta, namun karena terhubung atau tersambung melalui internet, saya tetap bisa menyapa anak-anakku sekalian yang berada di Nusa Tenggara Timur. Ini merupakan salah satu contoh penggunaan teknologi digital yang tentunya akan terus berkembang dan makin canggih di masa-masa yang akan datang," kata Johnny saat webinar Pelatihan Fiber Optic Palapa Timur Telematika (Ruteng, Flores dan Kupang), dari Jakarta Pusat, dikutip dari siaran pers Sabtu.
Webinar tersebut diikuti oleh siswa dari, antara lain, Sekolah Menengah Kejuruan Santo Aloisius Ruteng, SMK Teknik Komputer dan Informatika St. Petrus Ruteng dan SMK Negeri 1 Kupang.
Pemerintah dan operator telekomunikasi dan jaringan serat optik membangun infrastruktur digital supaya keberadaannya merata di seluruh wilayah Indonesia. Ketersediaan infrastruktur digital di tingkat hulu bisa dimanfaatkan guru dan murid di Indonesia untuk kegiatan mereka.
"Saya ingin berpesan agar anak-anakku sekalian dapat memanfaatkan sebaik mungkin medium konektivitas digital yang dimiliki Indonesia untuk terus meningkatkan kompetensi dalam mata pelajaran. Terus berkarya dan memberikan kontribusi yang terbaik bagi nusa, bangsa, masyarakat dan keluarga. Di kabupaten masing-masing di Provinsi NTT, dimana saat ini kalian sedang belajar mencari ilmu setinggi-tingginya khususnya di bidang digital demi kejayaan negeri dan menembus cita-cita kemerdekaan kita secara konkret," kata Johnny.
Internet bisa digunakan untuk mendukung kegiatan belajar dan mengajar. Siswa bisa menggali pengetahuan sebanyak mungkin memanfaatkan teknologi digital.
"Melewati batas-batas ruang fisik, bahkan menghubungkan kita ke dunia global. Dengan demikian bangsa kita berharap, negara berharap, masyarakat berharap, akan bermunculan para pemimpin-pemimpin baru, bermunculan generasi-generasi masa depan Indonesia dari digital native group," kata Johnny.
Menteri Johnny mengutarakan harapannya kepada para anak muda NTT, bahwa inovasi bisa tercipta dari generasi muda NTT.
"Di era perkembangan teknologi digital, turut melahirkan generasi digital native yang tumbuh dan berkembang di semua bidang, secara khusus tentunya ahli di bidang digital sehingga dapat berkontribusi di kancah nasional dan kancah internasional," kata Johnny.
Sang menteri juga mendorong siswa memperkuat keahlian digital supaya mendapatkan manfaat sebaik-baiknya dari teknologi.
Keahlian yang perlu dipelajari, kata Johnny dalam webinar tersebut, adalah ABC alias artifial intelligence (kecerdasan buatan), big data analytics (analisis mahadata) dan cloud computing (komputasi awan).
Siswa juga diharapkan bisa mengembangkan keahlian non-teknis (softskill) 4C yakni critical thinking (berpikir kritis), creativity (kreativitas), collaboration (kolaborasi) dan communication (komunikasi).
Johnny mengajak para siswa NTT itu untuk memiliki cita-cita setinggi langit dan berusaha sebaik mungkin mewujudkan mimpi-mimpi mereka. Pada webinar tersebut, dia sempat menceritakan sekelumit masa kecilnya, bahwa dia menghabiskan masa sekolahnya di NTT, tepatnya di Ruteng, Reo dan Kisol, sebelum pergi kuliah ke Jakarta.
Baca juga: Pentingnya cakap digital untuk hindari kerugian transaksi daring
Baca juga: Literasi digital jadi kunci untuk manfaatkan peluang teknologi
Baca juga: Kominfo dorong kerja sama resiprokal di ITU
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022