London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir sedikit lebih rendah pada perdagangan Jumat waktu setempat (1/7/2022), memperpanjang kerugian untuk hari ketiga berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London terkikis 0,01 persen atau 0,63 poin, menjadi menetap di 7.168,65 poin.
Indeks FTSE 100 berkurang 1,96 persen atau 143,04 poin menjadi 7.169,28 poin pada Kamis (30/6/2022), setelah merosot 0,15 persen atau 11,09 poin menjadi 7.312,32 poin pada Rabu (29/6/2022), dan menguat 0,90 persen atau 65,09 poin menjadi 7.323,41 poin pada Selasa (28/6/2022).
Evraz PLC, perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terpuruk 12,59 persen.
Baca juga: Saham Inggris perpanjang rugi, indeks FTSE 100 berkurang 1,96 persen
Diikuti oleh saham perusahaan perdagangan dan pertambangan komoditas multinasional Inggris-Swiss Glencore PLC yang tergelincir 4,21 persen, serta perusahaan pertambangan multinasional Inggris Anglo American PLC kehilangan 3,93 persen.
Sementara itu Ocado Group PLC, perusahaan yang mendistribusikan berbagai macam produk konsumen ritel multinasional Inggris melonjak 4,20 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Disusul oleh saham perusahaan yang menghasilkan, mentransmisikan, mendistribusikan, dan memasok listrik ke pelanggan industri, komersial, dan domestik di Inggris dan Irlandia SSE PLC meningkat 3,81 persen, serta perusahaan kedirgantaraan dan pertahanan multinasional Inggris Rolls-Royce Holdings PLC menguat 3,77 persen.
Baca juga: Saham Jerman bangkit dari kerugian, Indeks DAX 40 naik 0,23 persen
Baca juga: Saham Prancis berbalik naik, Indeks CAC 40 bangkit 0,14 persen
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022