Jakarta (ANTARA) - Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Orwilsus Bogor bersama dengan Kementerian Pertanian dan Jimmy Hantu Foubdation menggelar pelatihan Pertanian Geo Ekonomi Hijau sebagai upaya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) yang bisa memanfaatkan potensi geo ekonomi di perdesaan.
Ketua Tim Propaktani Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Ugi Sugiharto dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat, mengatakan terdapat tiga faktor penting untuk meningkatkan produktivitas pertanian yakni penerapan inovasi teknologi dan sarana prasarana pertanian, peraturan perundang-undangan, serta SDM pertanian.
“Dari tiga faktor itu, ternyata peran SDM sangat besar, yakni sekitar 50 persen, khususnya para praktisi dan petani milenial,” kata Ugi.
Dia menyebutkan Kementerian Pertanian khususnya Tim Propaktani Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian siap mendukung kegiatan untuk meningkatkan SDM Pertanian yang diinisiasi oleh Jimmy Hantu Foundation dan ICMI Orwilsus Bogor.
Gerakan geo ekonomi hijau sebagai gerakan inter relasi ekonomi, geografi, dan politik dalam bidang pertanian ini merupakan gagasan Fouder Jimmy Hantu Foundation Sujimin. Sujimin atau yang akrab dipanggil Gus Jim merupakan alumni IPB University yang berkomitmen membangkitkan sektor pertanian Indonesia.
Gus Jim sebagai pelatih dalam pelatihan ini mengatakan bahwa saat ini ketergantungan petani pada pupuk anorganik sangat tinggi. Dia mengatakan ketergantungan pada pupuk membuat para petani menanggung beban biaya produksi tinggi. "Padahal banyak bahan di sekitar lahan dan rumah tangga petani dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik. Saya berkomitmen membantu pemerintah menjaga ketahanan pangan Negara. Pelatihan ini adalah salah satu bukti konkretnya," katanya
Salah satu materi dalam pelatihan ini adalah membuat pupuk organik menggunakan bahan yang ada di sekitar rumah. Sekretaris IPB University Aceng Hidayat mengatakan bahwa pelatihan ini bertujuan membantu pemerintah menyediakan pupuk bagi sektor pertanian.
“Peran pupuk dalam meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian sangat penting. Mengingat urgensi pupuk tersebut. Dengan kemampuan memproduksi pupuk sendiri diharapkan petani mampu menekan harga produksi," katanya.
Pelatihan ini berlangsung secara hybrid secara daring dan luring yang diikuti oleh 285 orang. Pada Pelatihan peserta dilatih membuat pupuk organik dan juga dilakukan praktik pembuatan sampo, sabun mandi dan sabun cuci memanfaatkan tanaman porang. Selain itu diajarkan pula tips dan trik mendapatkan penghasilan sejuta sehari dari menjual komoditas pertanian.
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Slamet Hadi Purnomo
Copyright © ANTARA 2022