penyebaran PMK begitu cepat
Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Aceh Timur melalui Dinas Perkebunan dan Peternakan membutuhkan obat-obatan untuk penanganan penyakit mulut dan kuku (PMK).

"Penyebaran PMK begitu cepat. Oleh karenanya, kami membutuhkan obat-obatan dan multivitamin untuk penanganan ternak terjangkit PMK," kata Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Aceh Timur Lukman di Aceh Timur, Jumat.

Lukman mengatakan sebanyak 1.171 ekor sapi di Kabupaten Aceh Timur terjangkit penyakit mulut dan kuku. Dari jumlah tersebut, 635 ekor di antaranya dinyatakan sembuh setelah ditangani dengan pemberian antibiotik, antipiretik, dan vitamin.

Menurut Lukman, meskipun saat ini kasus PMK di Kabupaten Aceh Timur mulai menurun, tetap, pihaknya kini masih terus mengupayakan kesembuhan ternak-ternak yang terindikasi penyakit tersebut.

Baca juga: Disbunnak: 214 ternak terinfeksi PMK di Aceh Barat dinyatakan sembuh
Baca juga: Pemkab Aceh Besar targetkan 87.677 ekor ternak dapat vaksin PMK

Selain obat-obatan, kata Lukman, pihaknya juga membutuhkan ribuan dosis vaksin PMK. Pemberian vaksin tersebut sebagai langkah pencegahan meluasnya penyakit menyerang hewan ternak tersebut.

"Vaksin itu nantinya diperuntukkan untuk sapi yang kondisinya sehat guna mengantisipasi penyebaran PMK. Untuk yang sakit akan diberikan vitamin dan antibiotik," kata Lukman.

Lukman mengimbau masyarakat, khususnya peternak, di tidak panik dengan wabah penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak, terutama sapi dan kerbau.

"Kami imbau masyarakat jangan panik. Terlebih lebih mendengar isu tidak jelas menyangkut wabah PMK. Kami juga mengingatkan masyarakat tidak menyebarkan berita bohong atau hoaks karena hal itu dapat membuat masyarakat panik dan resah," kata Lukman.

Lukman juga mengajak semua elemen masyarakat bekerja sama dan memberi dukungan penanganan penyakit mulut dan kuku agar tidak meluas di Kabupaten Aceh Timur.

Baca juga: Pemerintah catat 27.379 ternak di Aceh terinfeksi PMK
Baca juga: Sebanyak 1.024 ternak di Aceh Barat terjangkit PMK

Lukman mengharapkan masyarakat jika mendapati informasi ada hewan ternak, khususnya sapi dengan gejala penyakit mulut dan kuku agas segera melapor ke petugas kesehatan hewan terdekat.

"Kami akan menindaklanjuti setiap laporan masyarakat terkait wabah penyakit mulut dan kuku, sehingga bisa ditangani secepat mungkin serta dilakukan upaya pencegahannya," kata Lukman.

Lukman juga mengajak masyarakat, terutama peternak tidak melepasliarkan hewan ternaknya guna mencegah penularan dan penyebaran penyakit mulut dan kuku. Hewan ternak harus dikandangkan di tempat yang bersih

“Wabah penyakit mulut dan kuku ini tidak berbahaya. Namun saat terjangkit, hewan ternak harus diobati secara teratur. Cara mencegahnya dengan membersihkan kandang dan tidak membiarkan kandang berair atau berlumpur,” kata Lukman.

Baca juga: Warga minta surat keterangan kesehatan hewan saat beli hewan kurban

Baca juga: MUI: Wabah PMK mesti direspons secara proporsional

Baca juga: MUI tegaskan hewan dengan gejala ringan PMK sah untuk kurban

Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022