Wali Kota Jakarta Barat Yani Wahyu Purwoko (tengah) memberikan penjelasan terkait pembedahan salah satu rumah warga di kawasan Grogol Petamburan, Jakarta Barat. ANTARA/Ulfa Jainita/am.
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Barat membedah salah satu rumah warga yang mengidap gangguan pendengaran atau tuna rungu di kawasan Grogol Petamburan.
"Iya hari ini kita survei dahulu rumahnya sebelum kita bedah dalam kurung waktu satu bulan," kata Wali Kota Jakarta Barat Yani Wahyu Purwoko saat ditemui di kawasan Jelambar, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Jumat.
Pemkot Jakarta Barat membedah rumah warga guna membantu masyarakat menengah ke bawah agar mendapatkan hunian yang layak.
Yani menjelaskan rumah tersebut berdiri di atas lahan seluas 2 X 18 meter persegi dengan kondisi rumah dinilai cukup mengenaskan sehingga perlu dilakukan pembedahan.
Antara pun sempat masuk ke dalam rumah untuk memeriksa setiap ruangan yang ada, terpantau rumah tersebut berdiri di atas puing-puing, tidak seperti rumah seperti pada umumnya yang beralaskan lantai.
Selain itu, tembok di sisi kanan dan kiri tidak dicat melainkan hanya batu bata yang terlihat kusam. Sisi atap yang bolong dilapisi oleh terpal dan tumpukan kayu yang tidak teratur.
Gambaran lainnya, kondisi rumah terasa pengap ketika masuk ke ruang tengah, karena kurang ventilasi untuk sirkulasi udara.
Kondisi rumah milik salah satu warga yang mengalami tuna rungu yang akan dibedah oleh Pemerintah Kota Jakarta Barat. (ANTARA/Ulfa Jainita). (Ulfa Jainita)
Yani melanjutkan pembenahan rumah tersebut mencapai Rp50.000.000-Rp60.000.000. Uang tersebut akan dialirkan oleh pihak Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jakarta Barat.
Sementara itu, Ketua Rukun Tetangga (RT) 03/03 Kelurahan Jelambar, Grogol Petamburan, Irwan Raspati membenarkan pemilik rumah itu mengidap gangguan pendengaran.
"Ya, dia kurang pendengaran dan pak wali kota juga akan dibantu alat bantu dengar," ujar Irwan.
Irwan mengaku pria pengidap gangguan pendengaran itu tinggal bersama seorang anak laki-laki.
"Anaknya yang jadi tulang punggung jadi tukang angkat galon. penghasilan cuma Rp10.000 per hari," ungkap Irwan.
Dengan adanya bantuan ini, Irwan mengaku sangat mengapresiasi pihak Pemkot yang mau meringankan beban salah satu warganya itu.