Menjawab keresahan ini, YouTube, dikutip dari The Verge, Jumat, mengeluarkan tiga aturan baru untuk mengatasi akun penyamar.
Pertama, YouTube membatasi tipe dan jumlah karakter spesial yang bisa digunakan pada nama kanal. Penipu sering menggunakan karakter spesial untuk mengganti huruf, untuk mengecoh pengguna dan mengira mereka adalah akun sungguhan.
Cara yang sering digunakan misalnya mengganti huruf "Y" dengan simbol mata uang yen.
Kedua, kanal tidak bisa lagi menyembunyikan jumlah pelanggan (subscriber). Penyamar sering menyembunyikan jumlah pelanggan untuk menutupi aksi mereka, supaya tidak ketahuan bahwa mereka bukan akun resmi.
Melihat jumlah pengikut adalah salah satu cara mengecek apakah akun tersebut adalah, misalnya milik sosok terkenal sungguhan.
Terakhir, YouTube memperbaiki setelan untuk moderasi komentar. Pengguna bisa menyalakan pilihan meninjau komentar dan memperketat penyaringan (filter).
Pada satu sisi, cara ini diyakini bisa mengurangi komentar penipuan (scam). Tapi, pada sisi yang lain, penyaringan ini bisa menimbulkan komentar positif yang berlebihan.
Baca juga: YouTube Shorts adakan kampanye #SambilCuan untuk rayakan hari UMKM
Baca juga: Kanada loloskan RUU tentang konten lokal di platform "streaming"
Baca juga: YouTube TV kini bisa terhubung dengan YouTube di ponsel pintar
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022