Salah satu prioritas kerja sama dengan Universitas Leiden adalah meningkatkan kerja sama di bidang kesehatan

Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Universitas Leiden di Belanda memperkuat kerja sama riset di sejumlah bidang termasuk bidang kesehatan melalui penandatanganan nota kesepahaman antara kedua pihak.

“Salah satu prioritas kerja sama dengan Universitas Leiden adalah meningkatkan kerja sama di bidang kesehatan, tidak hanya untuk konservasi di bidang biodiversity (biodiversitas) namun juga untuk meningkatkan produknya dari biodiversity tersebut," kata Sekretaris Utama (Sestama) BRIN Nur Tri Aries Suestiningtyas dalam keterangan yang diakses ANTARA di laman resmi BRIN di Jakarta, Jumat.

Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan antara Sestama BRIN Nur Tri Aries Suestiningtyas dengan President of Executive Board Universitas Leiden Annetje Ottow, dan antara Kepala Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Sosial Humaniora BRIN Ahmad Najib Burhani dengan Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Leiden Paul Wouters.

Kerja sama itu diharapkan dapat semakin memperkuat hubungan sama antara BRIN dan Universitas Leiden serta menghasilkan hasil-hasil riset yang bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan dan kemajuan masyarakat.

Selain itu, BRIN juga menjalin kolaborasi dengan pihak Naturalis Biodiversity Center (NBC) di Belanda untuk melakukan pengelolaan koleksi benda sejarah.

Kolaborasi tersebut diwujudkan melalui penandatangan nota kesepahaman yang dilakukan antara Sestama BRIN Nur Tri Aries Suestiningtyas dan General Director of NBC Edwin Van Huis.

Naturalis Biodiversity Center adalah museum nasional sejarah alam dan pusat penelitian keanekaragaman hayati di Leiden, Belanda.

Nota kesepahaman tersebut menjadi dasar pertukaran pengetahuan ilmiah dan teknis di bidang yang diminati oleh kedua pihak berdasarkan prinsip persamaan hak dan saling menguntungkan.

Beberapa kerja sama yang bisa dilakukan mencakup antara lain pengembangan dan pelaksanaan kegiatan penelitian bersama, pertukaran data dan informasi penelitian dan teknis, pertukaran peneliti dan personel atau staf lainnya, pertukaran sampel dan material penelitian lainnya, serta pengelolaan dan publikasi data penelitian.

Ruang lingkup kerja sama itu juga meliputi penyelenggaraan bersama pertemuan ilmiah pada topik yang diminati bersama, serta pengembangan kapasitas melalui pertukaran pelajar, peneliti, dan personel, dan pelatihan untuk dan pertemuan oleh peneliti, periset dan staf.

Menurut nota kesepahaman itu, BRIN akan berkontribusi pada penyediaan fasilitas dan periset yang diperlukan, staf teknis dan ahli lainnya, dan membantu dalam pengurusan isu perizinan lokal dan nasional yang dibutuhkan untuk kegiatan.

BRIN juga akan mengidentifikasi dan menyusun peluang pendidikan untuk staf dan kolaborator yang berkualifikasi, dengan memanfaatkan staf BRIN, kontak penelitian, dan universitas.

Nota kesepahaman antara kedua belah pihak akan berlaku selama lima tahun ke depan dan dapat diperpanjang atas persetujuan kedua belah pihak.

Baca juga: IDI ingin BRIN dorong kemandirian industri kesehatanBaca juga:

Baca juga: BRIN tengah bangun organisasi riset di bidang kesehatan

Baca juga: Kemkes harapkan BRIN gunakan TKDN tinggi dalam produk riset kesehatan

Baca juga: Kemenag rajut kembali kerjasama dengan Leiden University

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022