Ambon (ANTARA) - Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Ambon beserta unsur potensi SAR kembali melanjutkan misi evakuasi terhadap delapan awak KM Rizky Mulia yang mengalami patah kemudi dan tenggelam di Perairan Pulau Mai Kepulauan Lucipara, Kabupaten Maluku Tengah.
"Sekarang dilakukan proses evakuasi hari kedua dimana 23 personil yang terdiri dari lima Rescuer Basarnas, enam personil Polairud Polda Maluku, dan 12 ABK KN SAR Abimanyu telah dikerahkan," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas setempat, Mustari di Ambon, Jumat.
Kapal Negara SAR Abimanyu ini telah bergerak dari Dermaga LIPI Ambon menuju lokasi kejadian dengan koordinat 5°21'38.36" S - 127°30'27.12" E, berjarak kurang lebih 118 NM, heading 200.89° arah selatan dari Kantor SAR Ambon.
KM Rizky Mulia diketahui berlayar dari Kota Ambon tanggal 18 Juni 2022 menuju Probolinggo dengan membawa muatan Gaharu Kemedangan dan ABK sebanyak delapan orang.
Baca juga: Tim SAR gabungan cari delapan penumpang speedboat di SBT
Baca juga: Kapal Basarnas cari 11 penumpang yang tenggelam di perairan Teor
Namun pada tanggal 19 Juni, kapal tersebut dihantam gelombang tinggi di perairan laut Banda mengakibatkan patahnya kemudi dan terombang-ambing selama empat hari sebelum akhirnya tenggelam.
"Delapan ABK tersebut selamat dan ditemukan terdampar oleh petugas penjaga mercusuar Distrik Navigasi Ambon di Pulau Mai, Kepulauan Lucipara di Kabupaten Maluku Tengah," jelas Mustari.
Dalam misi kali ini, KN SAR Abimanyu diperintahkan melakukan evakuasi terhadap seluruh ABK KM Rizky Mulia dan dibawa kembali menuju Kota Ambon guna mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Delapan awak kapal naas tersebut adalah Nahkoda bernama La Deni, Mahudi (KKM), Askari, Yuskar, Usman, Sulaiman, Ode Yasmin, serta Yursi selaku anak buah kapal.
Baca juga: KN Abimanyu fokuskan pencarian korban di perairan Pulau Babar
Baca juga: Tim SAR tutup pencarian delapan penumpang "speedboat" tenggelam
Pewarta: Daniel Leonard
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022