Kalau sudah menyebut koalisi, tentu ujungnya ingin menang.

Jakarta (ANTARA) - DPP Partai Gerindra dan DPP PKB menggelar silaturahmi kebangsaan di Jakarta, Kamis malam, untuk mengakrabkan struktur partai di tingkat daerah.

"Silaturahmi kebangsaan ini adalah lanjutan dari pertemuan antara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar beberapa waktu lalu di Kertanegara Nomor 4 (kediaman Prabowo)," kata Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani di Jakarta, Kamis.

Ia menjelaskan tujuan silaturahmi tersebut untuk mengakrabkan struktur kedua partai di tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Oleh karena itu, pertemuan tersebut mempertemukan antara pimpinan DPD Partai Gerindra dan pimpinan DPW PKB di seluruh Indonesia.

"Pimpinan pusat partai memfasilitasi dan menghantarkan semuanya, saling akrab, dan bercanda. Untuk selanjutnya, mereka di daerah masing-masing melakukan silaturahmi," ujarnya.

Muzani menilai masing-masing pihak saling menyamakan persepsi karena merasa dapat kawan dan semangat untuk menatap Pemilu 2024.

Wakil Ketua Umum DPP PKB Jazilul Fawaid mengatakan bahwa kedua partai baru memulai koalisi dan kerja sama politik untuk menghadapi Pemilu 2024.

Kerja sama itu, kata dia, diawali dengan pertemuan antara Prabowo dan Muhaimin, dilanjutkan antara pengurus DPP, dan saat ini antara pengurus wilayah masing-masing partai.

"Kalau sudah menyebut koalisi, tentu ujungnya ingin menang. Ini forum silaturahmi, ya, kalau dalam politik namanya koalisi," ujarnya.

Jazilul optimistis partai-partai lain akan ikut bergabung dalam koalisi yang bernama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya.

Hadir dalam pertemuan tersebut, antara lain, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani, Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, serta dua wakil ketua umum: Sugiono dan Habiburokhman.

Sementara itu, dari PKB yang hadir, antara lain, Wakil Ketua Umum Jazilul Fawaid, Sekjen PKB Hasanuddin Wahid, serta dua ketua DPP PKB: Faisol Riza dan Syaiful Huda.

Baca juga: Dewan Pakar Gerindra: Penjajakan dengan PKB sangat strategis

Baca juga: Muzani: Adab terima kasih dalam politik Indonesia mulai hilang

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2022