Jakarta (ANTARA) - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi optimistis melalui kolaborasi yang baik antara para pihak yakni pemerintah, pelaku usaha sektor penerbangan, investor, dan unsur terkait lainnya, akan mampu menghadapi tantangan pemulihan sektor penerbangan di Indonesia.
“Saya berharap semua pihak baik pemerintah, pelaku usaha, investor, dan unsur terkait lainnya dapat berperan aktif dan berkomunikasi secara terbuka membicarakan permasalahan yang dihadapi dan berkontribusi dalam penyelesaian masalahnya,” kata Menhub pada webinar “Recovery Plan Penerbangan di Indonesia” yang diselenggarakan oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) di Jakarta, Kamis.
Menhub mengungkapkan, di tengah mulai bergeraknya kembali perekonomian pasca melandainya kasus Covid-19 di Indonesia, seluruh operator sarana dan prasarana transportasi harus menyiapkan strategi sebagai langkah antisipasi menghadapi masa adaptasi baru pasca pandemi.
Sejumlah tantangan yang dihadapi industri penerbangan selain pandemi Covid-19 yakni meningkatnya harga bahan bakar dunia yang berimbas pada naiknya biaya operasional, dan adanya beberapa pesawat yang tidak aktif karena neraca keuangan maskapai yang tidak kondusif akibat dari kurangnya pengguna jasa transportasi di masa pandemi.
“Untuk itu, penting juga untuk diperhatikan adalah dukungan finansial bagi industri transportasi udara, yang saat ini mulai bangkit setelah hampir dua tahun terdampak pandemi," ujarnya.
Menhub berharap, Kadin dapat menjadi mitra pemerintah untuk membawa suatu ide yang baik bagi upaya pemulihan industri penerbangan nasional.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Kadin Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan, seiring dengan pulihnya kesehatan dan ekonomi, industri penerbangan perlahan mulai bangkit.
Sejumlah kebijakan yang ditetapkan juga turut mendorong percepatan pemulihan penerbangan diantaranya yaitu kebijakan pelonggaran syarat perjalanan dalam negeri dan internasional, serta sejumlah pelaksanaan event internasional yang diselenggarakan di Indonesia seperti Presidensi G20.
“Hasilnya, industri penerbangan bangkit dan memimpin pertumbuhan PDB di sektor transportasi. Tercatat adanya pertumbuhan sebesar 53,2 persen year on year pada kuartal pertama tahun 2022,” katanya.
Selain itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah penumpang angkutan udara domestic pada kuartal 1 tahun 2022 mencapai 10,7 juta penumpang atau naik 55,5 persen secara year on year (tahunan).
Sementara, pada periode yang sama jumlah penumpang angkutan udara internasional tumbuh hingga 200 persen lebih.
Meski demikian, menurutnya angka ini masih belum sama seperti sebelum pandemi. Untuk itu, ia menyebut diperlukan rencana pemulihan atau recovery plan yang baik, guna menjaga performa industri penerbangan agar bisa kembali meningkat seperti sebelum pandemi.
“Kadin akan terus berkomitmen dan berperan aktif mengembangkan industri penerbangan dan menjadi mitra strategis pemerintah dalam dunia usaha serta industri,” katanya.
Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Slamet Hadi Purnomo
Copyright © ANTARA 2022