Berlin (ANTARA News) - Paviliun Indonesia yang menampilkan kombinasi duplikat candi Bentar, Bali, dan Candi Borobudur, berhasil meraih gelar terbaik pertama tingkat peserta Asia dalam kegiatan Bursa Pariwisata Internasional (ITB) Berlin, yang berlangsung 8 hingga 12 Maret. "Alhamdullilah, kita berhasil menjadi peserta terbaik. Mudah-mudahan penghargaan ini memicu kita agar dapat berbuat lebih baik lagi di masa mendatang," kata Direktur Promosi Luar Negeri Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Tatang Rukhiyat, usai pengumuman tersebut di Berlin, Jerman, Minggu. Paviliun Indonesia, dengan luas 700 meter persegi, tampil bersama paviliun peserta negara Asia lainnya seperti Malaysia, China, Singapura dan Kamboja, di Gedung (Halle) 26 ITB yang tahun ini diikuti 180 negara di arena pameran seluas 150.000 meter persegi tersebut. Nuansa patung Bentar Bali, yang aslinya setinggi 15 meter dengan lebar 12 meter di "Art Center" Bali, dan di Berlin, duplikatnya setinggi 7 meter dengan lebar 12 meter, menjadi daya tarik para pengunjung dari kejauhan pada paviliun Indonesia itu . Hal itu dikarenakan posisi patung dengan warna campuran hitam serta kuning keemasan tersebut persis berada pada sudut jalan yang lazim disebut `tusuk sate`. Atas daya tarik panggung tempat Menteri Pariwisata Jero Wacik melakukan pembukaan terhadap stand Indonesia dengan latar belakang patung Bali pada 8 Maret lalu itu, dan tempat para penari Indonesia menampilkan 31 jenis tarian dari Palembang, Sumsel, Riau serta Bali selama ITB berlangsung, banyak pengunjung yang mengambil foto diri maupun rombongan dengan latar belakang patung tersebut. Indonesia pada ITB ke-40 tahun ini menyertakan delapan propinsi masing-masing DKI Jakarta, Bali, Sulsel, Sumsel, Raiu, Sulteng, Jateng dan Yogyakarta. Sedangkan Dati II, masing-masing Lombok Barat, Karangasem, Buleleng, Sleman, Lampung Timur dan Makassar. Selain itu terdapat pula 98 industri pariwisata. Selengkapnya para peserta ITB peraih penghargaan terbaik (The Best Exhibitor) tahun ini masing-masing untuk kawasan Asia, juara pertama diraih Indonesia, kedua Korea Selatan, Thailand (3), Filipina (4), Hongkong (5), Singapura (6), Sri Lanka (7), Maladewa (8), Mongolia (9) dan China di urutan ke 10. Dari benua Amerika, pertama Peru, kedua Akuador dan ketiga Brazil. Dari Afrika, peserta terbaik pertama Maroko, kedua Rwuanda dan ketiga Tunisia. Peserta Eropa, terbaik pertama diraih Yunani, kedua Suditrol dan ketiga Spanyol. Dari Timur Tengah, pertama Israel, kedua Iran dan ketiga Oman. Asal Oseania, pertama diraih Australia, kedua New Kaledonia dan ketiga Kepulauan Asia Selatan (South Pasifik Islands). Sedangkan dari tuan rumah Jerman, gelar juara pertama diraih Baden/Wurttemberg Tourism Marketing, kedua Brandenburg, ketiga Dussledorf/Koln/Bonn dan keempat diraih pengusaha pariwista Lufthansa, World Hotel dan DBA. Pada acara ITB, Indonesia juga terpilih sebagai tuan rumah konferensi PATA (Pasifik Asia Travel Association) 2007, mengalahkan saingannya Cina dan India, yang dijadwalkan akan berlangsung di Bali. "Kepercayaan ini patut kita syukuri karena dunia wisata internasional tetap mengakui keunggulan pariwisata Indonesia kendati pernah terganggu akibat pengaruh stabilitas keamanan," kata Menteri Jero Wacik ketika menerima President PATA, Peter Young di stand Indonesia dalam rangkain ITB Berlin akhir minggu lalu. Target kunjungan wisatawan mancanegara Indonsia tahun 2006 mencapai 5,5 juta, meningkat dari 5 juta tahun 2005. Sebelum mengalami krisis multidemsnsional 1997, kunjungan wisatawan asing ke Indonesia pernah mancapai 6 juta. (*)
Copyright © ANTARA 2006