Beijing (ANTARA) - Salah satu perusahaan asal China menandatangani kesepakatan kerja sama investasi dengan mitranya di Indonesia untuk melakukan investasi di bidang kesehatan di Jawa Timur.
Penandatanganan kesepakatan kerja sama antara pimpinan perusahaan China-Asia Economic Development Assocation (CAEDA) Yang Guanglin dengan Komisaris Utama PT Makmur Berkah Sehat Johan Tedja Surya disaksikan oleh Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun di Beijing, Rabu (29/6).
"Kesepakatan ini menandai dimulainya kerja sama baru antara CAEDA dan PT Makmur Berkah Sehat untuk ikut berkontribusi memperkuat pembangunan sektor kesehatan Indonesia," kata Djauhari.
Ia melihat kerja sama tersebut dilakukan pada momentum yang tepat ketika Pemerintah Indonesia berkomitmen membangun infrastruktur kesehatan yang tangguh pascapandemi COVID-19.
"Kami berharap adanya tindakan konkret segera dimulai dan KBRI Beijing akan memfasilitasi kerja sama setelah dicapainya kesepakatan ini sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia," ujarnya.
Sementara itu, Yang Guanglin menganggap Indonesia sebagai salah satu negara penting mitra China dalam kerangka kerja sama Prakarsa Sabuk Jalan (BRI).
"Sejak perencanaan kerja sama ini, CAEDA tidak hanya mendapatkan dukungan dari pemerintah China, melainkan juga dukungan penuh dari KBRI Beijing dan mitra kami di Indonesia sehingga memberikan keyakinan bagi kelanjutan kerja sama kedua belah pihak pada masa-masa mendatang," katanya.
Johan Tedja menyampaikan apresiasinya atas pencapaian kesepakatan dengan CAEDA dan berjanji segera menindaklanjuti kerja sama dengan mitranya itu dengan membangun pabrik produksi alat kesehatan di salah satu kawasan industri di Jawa Timur.
Djauhari optimis bahwa kerja sama CAEDA dengan Makmur Berkah Sehat itu akan menjadi salah satu bagian penting dari upaya pemerintah Indonesia mengembangkan industri alat kesehatan dari hulu sampai hilir.
Baca juga: Untuk pertama kali KBRI Beijing punya Atase Investasi
Baca juga: Perusahaan China tandatangani MoU investasi di KEK Sei Mengkei
Baca juga: Huayou China investasi 2,1 miliar dolar pada proyek nikel di Indonesia
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2022