Matariki adalah saat untuk kami mengenang masa lalu, merayakan apa yang kita miliki dan merayakan masa depan,
Jakarta (ANTARA) - Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia Kevin Burnett menceritakan Matariki, tahun baru Maori yang unik dan istimewa.
“Selandia Baru merayakan Matariki setiap tanggal 24 Juni. Ini pertama kalinya Selandia Baru mengakui Te Ao Maori (dunia Maori) dengan menjadikan perayaan Matariki sebagai hari libur nasional,” kata Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia Kevin Burnett dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu.
Ini adalah hari yang sangat istimewa dan unik bagi Selandia Baru, kata Dubes Burnett.
“Kami mengakui kekhasan bangsa kami serta identitas bersama. Kami mengakui pentingnya budaya dan adat Maori. Matariki adalah saat untuk kami mengenang masa lalu, merayakan apa yang kita miliki dan merayakan masa depan,” kata dia.
Baca juga: Air New Zealand cabut larangan rajah tubuh bagi awaknya
Matariki mengacu pada sekelompok gugusan bintang besar. Di negara lain, gugusan besar bintang ini dikenal dengan nama Pleiades di konstelasi Taurus.
Di Selandia Baru, lanjut dia, Matariki biasa terlihat rendah di cakrawala timur laut, di ekor Bima Sakti, tepat sebelum fajar di pertengahan musim dingin.
Secara tradisional, Matariki menandai dimulainya Tahun Baru Maori, ujar Dubes Burnett.
Munculnya bintang Matariki yang jernih dan terang secara tradisional menandakan musim yang menguntungkan dan produktif.
Ia mengatakan tanggal dan hari libur nasional untuk perayaan Matariki akan bergeser setiap tahun untuk menyesuaikan dengan kalender lunar tradisional Maori.
“Seiring munculnya bintang Matariki di langit yang menandai awal tahun baru bagi bangsa kami, dalam kesempatan ini kami juga dengan senang hati ingin mengumumkan bahwa Selandia baru sebentar lagi bisa menyambut semua pengunjung untuk mengunjungi Selandia Baru,” kata Dubes Burnett.
"Kami akan membuka kembali perbatasan kami untuk semua pengunjung baik itu untuk turis, perwakilan bisnis, pekerja, keluarga dan pelajar mulai pukul 23:59 pada 31 Juli 2022," kata Dubes Burnett.
Ini adalah langkah terakhir dalam rencana bertahap dalam pembukaan kembali perbatasan Selandia Baru. "Kami harap ini akan menjadi berita yang menggembirakan bagi keluarga, bisnis dan komunitas yang telah terpisah lama karena pandemi COVID-19, " ujar dia.
Baca juga: Hari Matariki Selandia Baru sebagai pengingat, perayaan dan penantian
Baca juga: Jokowi beradu hidung dengan suku Maori
Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022