Sydney (ANTARA News) - Arsitek yang merancang Gedung Opera Sydney akan mendapat penghargaan atas karyanya dari Ratu Inggris, Elizabeth II, Senin, 32 tahun setelah ia dicaci pada upacara pembukaan resmi. Arsitek Denmark, Joern Utzon, telah berselisih dengan pemerintah dan meninggalkan Australia beberapa tahun sebelum Ratu Inggris mengumumkan bangunan ekspresionis yang unik itu dibuka pada Oktober 1973, bahkan tanpa menyebutkan namanya. Utzon, kini berusia 88 tahun, tak pernah kembali ke Australia. Akan tetapi, gedung rancangannya yang bebentuk seperti layar perahu di dekat pelabuhan Sydney itu menjadi salah satu bangunan yang paling mudah dikenali di dunia dan tahun ini dicalonkan untuk menyandang status Warisan Dunia. Arsitek itu, yang telah mengeluhkan campur tangan pemerintah, berdamai dengan pihak berwenang Sydney pada 1999 dan merancang Western Colonnade baru Gedung Opera, yang akan dibuka Senin. Ratu Elizabeth, yang merupakan Kepala negara Australia dan kini mengunjungi negara itu bagi Pekan Olahraga Persemakmuran, sekali lagi akan memimpin upacara dan kali ini akan memberikan penghormatan khusus kepada Utzon atas karyanya, Sun Herald melaporkan. Tak pernah mimpi Sang arsitek mengemukakan dirinya tak merasa cukup kuat untuk melakukan perjalanan ke Sydney, tetapi putranya, Jan, akan berada di Gedung Opera untuk menerima pernyataan terima kasih Ratu, kata AFP, mengutip suraktakar itu. Jan Utzon menyatakan ayahnya merasa "sangat bahagia dan berterima kasih" bahwa Ratu akan mengakui karyanya. "Ia tak pernah bermimpi Gedung Opera akan menjadi ikon seperti itu. Ia merasa sangat senang bahwa gedung itu memperoleh tempat penting di hari rakyat Australia," kata Utzon kepada Sun Herald. Ayahnya tak pernah menyaksikan gedung yang telah rampung tersebut, yang dilukiskan sebagai "adikarya dari manusia kreatif yang jenius" dalam nominasi bagi pendaftarannya sebagai situs Warisan Dunia. (*)
Copyright © ANTARA 2006