COVID-19 adalah penyakit yang sangat menular, kalau kita tidak melakukan deteksi dini malah bisa membahayakan orang lainJakarta (ANTARA) -
Tim Pemberdayaan Masyarakat Bidang Dukungan Darurat Kesehatan Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Retno Asti Werdhani meminta para orang tua untuk melakukan tindakan deteksi dini usai liburan sekolah.
"Kita tahu bahwa COVID-19 adalah penyakit yang sangat menular, kalau kita tidak melakukan deteksi dini malah bisa membahayakan orang lain," ujar Asti dalam webinar Liburan Sehat, Anak Aman COVID-19 di Jakarta, Rabu.
Menurutnya, upaya deteksi dini dengan melakukan pemeriksaan cukup penting di tengah kasus COVID-19 di dalam negeri yang mulai naik.
Baca juga: Satgas: Pasien COVID-19 di Indonesia bertambah 2.149 orang
"Anak memang menjadi populasi yang rentan, kita tahu bahwa respons imunnya memang belum sebagus orang dewasa apalagi kalau anak tersebut kurang dari lima tahun, mereka belum mendapat vaksin COVID-19," tuturnya.
Sebelum bepergian, ia meminta agar para orang tua dan anak usia di atas enam tahun untuk melengkapi vaksinasi COVID-19.
"Jadi kalau mau pergi liburan pastikan dulu status kesehatan kita, dan ada pendamping yang memenuhi syarat perjalanan bagi anak, pendamping inilah yang perlu proteksi diri," katanya.
Baca juga: Satgas: 50 juta lebih penduduk Indonesia telah divaksin booster
Ia menambahkan, apabila orang dewasa atau anak usia 6-17 tahun mengalami sakit kronis yang tidak memungkinkan untuk mendapatkan vaksin karena alasan klinis maka sebelum bepergian diminta memeriksakan kesehatannya ke dokter dan melakukan protokol kesehatan dengan ketat.
"Laksanakan protokol perjalanan, isi e-HAC (electronic-Health Alert Card), unduh sertifikat vaksin, sediakan masker dan hand sanitizer, dan bila memungkinkan bawa alat makan sendiri dan memilih makanan yang dimasak dengan baik," paparnya.
Ia mengingatkan bahwa transmisi penularan COVID-19 dan berbagai virus lainnya dapat terjadi pada siapa saja, di mana saja dan kapan saja.
"Jadi pastikan nanti sebelum liburan atau pada saat kita bepergian dalam kondisi sehat. Lalu pilih lingkungan dan tempat liburan yang menerapkan protokol COVID-19, sudah sertifikasi CHSE (Cleanliness, Health, Safety, dan Environment Sustainability," ujarnya.
Baca juga: Satgas: Kasus konfirmasi COVID-19 nasional bertambah 1.445 orang
"Kita tahu bahwa COVID-19 adalah penyakit yang sangat menular, kalau kita tidak melakukan deteksi dini malah bisa membahayakan orang lain," ujar Asti dalam webinar Liburan Sehat, Anak Aman COVID-19 di Jakarta, Rabu.
Menurutnya, upaya deteksi dini dengan melakukan pemeriksaan cukup penting di tengah kasus COVID-19 di dalam negeri yang mulai naik.
Baca juga: Satgas: Pasien COVID-19 di Indonesia bertambah 2.149 orang
"Anak memang menjadi populasi yang rentan, kita tahu bahwa respons imunnya memang belum sebagus orang dewasa apalagi kalau anak tersebut kurang dari lima tahun, mereka belum mendapat vaksin COVID-19," tuturnya.
Sebelum bepergian, ia meminta agar para orang tua dan anak usia di atas enam tahun untuk melengkapi vaksinasi COVID-19.
"Jadi kalau mau pergi liburan pastikan dulu status kesehatan kita, dan ada pendamping yang memenuhi syarat perjalanan bagi anak, pendamping inilah yang perlu proteksi diri," katanya.
Baca juga: Satgas: 50 juta lebih penduduk Indonesia telah divaksin booster
Ia menambahkan, apabila orang dewasa atau anak usia 6-17 tahun mengalami sakit kronis yang tidak memungkinkan untuk mendapatkan vaksin karena alasan klinis maka sebelum bepergian diminta memeriksakan kesehatannya ke dokter dan melakukan protokol kesehatan dengan ketat.
"Laksanakan protokol perjalanan, isi e-HAC (electronic-Health Alert Card), unduh sertifikat vaksin, sediakan masker dan hand sanitizer, dan bila memungkinkan bawa alat makan sendiri dan memilih makanan yang dimasak dengan baik," paparnya.
Ia mengingatkan bahwa transmisi penularan COVID-19 dan berbagai virus lainnya dapat terjadi pada siapa saja, di mana saja dan kapan saja.
"Jadi pastikan nanti sebelum liburan atau pada saat kita bepergian dalam kondisi sehat. Lalu pilih lingkungan dan tempat liburan yang menerapkan protokol COVID-19, sudah sertifikasi CHSE (Cleanliness, Health, Safety, dan Environment Sustainability," ujarnya.
Baca juga: Satgas: Kasus konfirmasi COVID-19 nasional bertambah 1.445 orang
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022