Melalui Gaslink dan Gaslink Cylinder yang terus dikembangkan oleh Gagas, kami ingin membantu para pelaku industri untuk dapat bertahan melalui penggunaan energi yang efisien
Jakarta (ANTARA) - PT Gagas Energi Indonesia, selaku bagian dari Subholding Gas PT Pertamina (Persero), berkomitmen terus memperluas pemanfaatan gas bumi bagi masyarakat di usianya ke-11 tahun pada 27 Juni 2022.
Gagas juga mendukung Subholding Gas dalam perannya mengintegrasikan infrastruktur gas bumi di Indonesia.
Dirut Gagas Muhammad Hardiansyah dalam keterangannya di Jakarta, Rabu mengatakan pihaknya menjembatani akses energi bagi masyarakat yang belum terjangkau oleh infrastruktur gas pipa melalui penyaluran gas bumi beyond pipeline.
Menurut dia, pemanfaatan gas bumi beyond pipeline melalui teknologi compressed natural gas (CNG) yang dilakukan Gagas saat ini difokuskan untuk menyasar segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan komersial melalui Gaslink Cylinder (C-cyl).
Ia juga menegaskan kehadiran Gagas tidak hanya mendukung PGN memperluas akses gas bumi melalui teknologi beyond pipeline, tetapi Gagas juga mendukung para pelaku industri untuk dapat bangkit dari hantaman pandemi melalui penyediaan energi yang efisien.
“Dua tahun terakhir merupakan tahun yang berat bagi seluruh sektor, termasuk UMKM, komersial, dan industri akibat pandemi COVID-19. Melalui Gaslink dan Gaslink Cylinder yang terus dikembangkan oleh Gagas, kami ingin membantu para pelaku industri untuk dapat bertahan melalui penggunaan energi yang efisien,” jelas Hardiansyah.
Penggunaan Gaslink untuk industri dan komersial dapat membantu penggunanya untuk mendapatkan efisiensi yang dibutuhkan para pelaku usaha.
Manajer Restoran Pagi Sore di Jakarta Bambang mengatakan sebagai pengguna, Gaslink sangat membantu restorannya mendapatkan efisiensi.
"Kami dapat merasakan efisiensi hingga 20 persen,” ungkapnya.
Sonny A Tanamas, selaku Manajer Pabrik PT Tanamas Industry Communitas juga mengatakan Gaslink membantu produk rotan yang dihasilkan Tanamas mampu bersaing di pasar internasional.
“Efisiensi yang kami dapatkan dari penggunaan Gaslink dapat membantu kami menekan biaya produksi, sehingga produk kami dapat bersaing di pasar internasional,” ujarnya.
Pada 2022, Gagas bersama dengan PGN juga terus menginisiasi pemanfaatan gas bumi di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Perluasan pemanfaatan gas bumi di wilayah tersebut ditargetkan dapat meningkatkan pemanfaatan gas bumi antara 700.000-750.000 m3/bulan.
Gagas bersama PGN pertama kali melayani pelanggan gas bumi di Jawa Tengah pada 2014 melalui pembangunan infrastruktur gas alam terkompresi di Kawasan Industri Tambak Aji Semarang.
Gagas membawa gas bumi yang diambil dari Surabaya, Jatim, ke pressure reducing system (PRS) di Tambak Aji untuk kemudian disalurkan PGN ke-13 pelanggan industri dan 97 pelanggan rumah tangga di Semarang.
Ke depan, selain melalui PRS Tambak Aji Semarang, Gagas akan mencoba membuka pasar di Jawa Tengah dan DIY menggunakan Gaslink Cylinder untuk pengguna gas bumi dengan kebutuhan energi rata-rata 500-2.000 m3/bulan.
“Di tahun 2022, Gagas telah mempersiapkan infrastruktur Gaslink Cylinder sebanyak 100 tabung untuk melayani kebutuhan pengguna gas bumi di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Bertahap di 2023, Gagas akan mempersiapkan sekitar 250 tabung lagi. Harapannya kami dapat memenuhi kebutuhan para pelaku industri di wilayah ini, dan akses masyarakat terhadap gas bumi menjadi lebih mudah,” ujar Hardiansyah.
Baca juga: Subholding Gas Pertamina: Gaslink dukung daya saing kerajinan rotan RI
Baca juga: Dukung mudik, Subholding Gas Pertamina salurkan Gaslink di jalan tol
Baca juga: Gagas Energi perluas pemanfaatan Gaslink C-cyl ke pelanggan di Batam
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022