Moda transportasi publik di Indonesia cenderung belum ramah terhadap perempuan dan kelompok rentan lainnya.

Jakarta (ANTARA) - Perseroan Terbatas Kereta Api Indonesia (PT KAI) Daop 1 Jakarta bersama Komnas Perempuan mengajak masyarakat agar berani mencegah dan melapor apabila melihat tindakan pelecehan seksual di dalam transportasi umum.

"Melalui kampanye ini, menggugah kesadaran masyarakat agar tidak melakukan tindak pelecehan seksual di transportasi umum, khususnya kereta api," kata Ketua Komnas Perempuan Andy Yentriyani melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.

Sebagaimana diketahui, PT KAI Persero Daop 1 Jakarta dan Komnas Perempuan melakukan kampanye di Stasiun Gambir, Pasar Senen, Cikarang, dan Karawang untuk mencegah tindak pelecehan seksual.

Andy Yentriyani mengatakan bahwa kampanye tersebut juga mengajak masyarakat agar saling menghargai dan menghormati sesama pengguna transportasi agar mewujudkan rasa aman dan nyaman bagi seluruh individu.

Andy mengatakan bahwa KAI perlu melakukan kampanye antipelecehan seksual agar transportasi darat tersebut aman bagi perempuan. Ke depan diharapkan kedua pihak dapat terus berkolaborasi khususnya dalam hal edukasi serta pedoman kebijakan yang berlaku secara internal dan eksternal di KAI.

Selain itu, kampanye antipelecehan seksual ini memiliki kontribusi signifikan untuk pemenuhan hak konstitusional atas rasa aman, termasuk dalam menggunakan transportasi publik. Tidak hanya KAI, dia berharap pihak penyelenggara moda transportasi lainnya juga mengikuti upaya tersebut demi mencegah pelecehan seksual di transportasi umum.

Senada dengan itu, Ketua Subkomisi Partisipasi Masyarakat Komnas Perempuan Veryanto Sitohang mengemukakan bahwa upaya PT KAI dalam mencegah pelecehan maupun kekerasan seksual harus mempertimbangkan moda transportasi publik lainnya.

Apalagi, moda transportasi publik di Indonesia cenderung belum ramah terhadap perempuan dan kelompok rentan lainnya. Oleh karena itu, perlu sebuah upaya untuk mencegah tindakan kekerasan seksual di moda transportasi publik.

Sebagai tambahan informasi, selama periode 2021 hingga Juni 2022, PT KAI telah melakukan 25 kali sosialisasi antitindakan kekerasan dan pelecehan seksual di sejumlah stasiun.

Sebagai bentuk komitmen, petugas KAI baik di stasiun maupun di atas kereta api akan terus bersiaga jika terjadi tindak kekerasan dan pelecehan seksual. Kendati demikian, PT KAI tetap meminta masyarakat agar tetap waspada dan melaporkan jika terjadi tindakan kekerasan dan pelecehan seksual.

Baca juga: NIK terduga peleceh seksual di KA dimasukkan dalam daftar hitam

Baca juga: Komnas Perempuan dukung KAI cegah pelecehan seksual di kereta api

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2022