"Pangan lokal Papua Barat yang melimpah dapat dimanfaatkan sebagai sumber gizi anak," katanya pada acara pembukaan Asistensi Program Pangan Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) dan Isi Piringku dengan Pangan Lokal untuk Mendukung Pengurangan Angka Stunting di Papua Barat, Selasa, di Auditorium PKK Papua Barat.
Baca juga: Hampir seribu kader bantu tekan tekan stunting di Jayawijaya
"Papua Barat pasti bisa keluar dari masalah stunting jika semua pihak berkomitmen dan kerjasama melakukan sosialisasi ke masyarakat terpencil yang sulit mendapat akses informasi," ujarnya.
Baca juga: BRIN lakukan riset pangan mi bergizi cegah kekerdilan
“Dengan kemajuan teknologi informasi harusnya setiap orang bisa mengakses informasi, bagaimana menyiapkan makanan yang bergizi untuk anak. Namun pasti ada hal yang salah, kenapa prevalensi angka stunting masih tinggi,” ujarnya.
Baca juga: BKKBN buka peluang kerja sama dunia untuk mengatasi stunting
“Kebanyakan ibu rumah tangga lebih memilih makanan instan, tapi tidak diimbangi makanan segar hasil masakan sendiri untuk imbangi gizi anak,” ujarnya.
Ia berharap peran aktif semua pihak di Papua Barat bersama TP PKK Provinsi untuk bersama mengambil langkah atasi masalah stunting demi generasi bangsa Indonesia di Papua Barat ini.
Pewarta: Hans Arnold Kapisa
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2022