tidak menularkan ke manusia dan daging yang dikonsumsi juga amanKediri (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Kediri, Jawa Timur, melakukan sosialisasi terkait dengan penyakit mulut dan kuku (PMK), sehingga bisa mengenalinya terlebih lagi menjelang Hari Raya Idul Adha.
Kepala DKPP Kota Kediri Mohammad Ridwan mengemukakan kegiatan ini dilakukan sebagai upaya memberikan ketenangan dan rasa aman kepada masyarakat pada pelaksanaan kurban di tengah wabah penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak.
"Melalui sosialisasi ini, kami ingin memberikan pemahaman pada masyarakat bahwa PMK ini penyakit menular bagi hewan, tapi tidak menularkan ke manusia dan daging yang dikonsumsi juga aman," katanya di Kediri, Senin.
Pihaknya juga menjelaskan tentang Surat Edaran Menteri Agama (SE Menag) Nomor 10 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Shalat Hari Raya Idul Adha dan Pelaksanaan Kurban Tahun 1443 Hijriah/2022 Masehi dan Fatwa MUI Nomor 32 Tahun 2022 tentang Hukum dan Panduan Pelaksanaan Ibadah Kurban Saat Wabah PMK-1.
Kedua SE dan Fatwa MUI ini mengatur ketentuan berkurban, teknis penyembelihan, pengulitan, pencacahan, pengemasan, hingga pendistribusian daging kurban.
Baca juga: DKPP Kota Madiun lakukan vaksinasi ternak sapi cegah PMK
Baca juga: Pemkab Sumenep mulai lakukan vaksinasi cegah penularan PMK
Ridwan juga mengungkapkan bahwa mendekati Idul Adha, DKPP juga akan melakukan pemeriksaan hewan kurban dan menerbitkan surat keterangan kesehatan hewan bagi hewan kurban yang akan disembelih pada saat Idul Adha.
"Masa berlaku SKKH ini hanya 24 jam, jadi pemeriksaan akan dilakukan H-1 penyembelihan," ujarnya.
DKPP Kota Kediri, kata dia, juga bekerja sama dengan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Kediri dengan harapan ikut membantu pemeriksaan kesehatan hewan kurban nantinya.
"Dokter-dokter ini akan langsung melakukan kunjungan untuk pemeriksaan hewan," ujar dia.
Ia juga berharap, takmir masjid juga benar-benar teliti memastikan kondisi hewan kurban yang akan disembelih saat Hari Raya Idul Adha.
Baca juga: Disbunnak: 214 ternak terinfeksi PMK di Aceh Barat dinyatakan sembuh
Ridwan juga mengungkapkan bahwa mendekati Idul Adha, DKPP juga akan melakukan pemeriksaan hewan kurban dan menerbitkan surat keterangan kesehatan hewan bagi hewan kurban yang akan disembelih pada saat Idul Adha.
"Masa berlaku SKKH ini hanya 24 jam, jadi pemeriksaan akan dilakukan H-1 penyembelihan," ujarnya.
DKPP Kota Kediri, kata dia, juga bekerja sama dengan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Kediri dengan harapan ikut membantu pemeriksaan kesehatan hewan kurban nantinya.
"Dokter-dokter ini akan langsung melakukan kunjungan untuk pemeriksaan hewan," ujar dia.
Ia juga berharap, takmir masjid juga benar-benar teliti memastikan kondisi hewan kurban yang akan disembelih saat Hari Raya Idul Adha.
Baca juga: Disbunnak: 214 ternak terinfeksi PMK di Aceh Barat dinyatakan sembuh
Baca juga: Ganjar usul penanganan wabah PMK berbasis zona
Sementara itu, terkait dengan dibukanya pasar hewan, saat ini juga masih koordinasi dengan PD Pasar Joyoboyo, Kota Kediri. Pasar hewan di bawah naungan PD Pasar tersebut, sehingga untuk kebijakan juga dari instansi itu.
Untuk vaksinasi PMK, Kota Kediri mendapatkan alokasi 500 dosis vaksin PMK. Vaksin tersebut diberikan terutama untuk sapi di kota ini.
DKPP Kota Kediri sebenarnya telah mengajukan vaksin PMK sesuai dengan jumlah ternak di Kota Kediri. Untuk sapi dan kerbau, populasinya hingga sekitar 4.000 ekor, belum dengan ternak yang berkuku genap lainnya seperti kambing hingga domba.
Walaupun saat ini vaksin yang dikirimkan masih 500 dosis, pihaknya berharap vaksin lainnya segera menyusul, untuk mengantisipasi penyebaran penyakit mulut dan kuku di kota ini.
Baca juga: Gubernur Jatim imbau penyembelihan hewan kurban di RPH
Sementara itu, terkait dengan dibukanya pasar hewan, saat ini juga masih koordinasi dengan PD Pasar Joyoboyo, Kota Kediri. Pasar hewan di bawah naungan PD Pasar tersebut, sehingga untuk kebijakan juga dari instansi itu.
Untuk vaksinasi PMK, Kota Kediri mendapatkan alokasi 500 dosis vaksin PMK. Vaksin tersebut diberikan terutama untuk sapi di kota ini.
DKPP Kota Kediri sebenarnya telah mengajukan vaksin PMK sesuai dengan jumlah ternak di Kota Kediri. Untuk sapi dan kerbau, populasinya hingga sekitar 4.000 ekor, belum dengan ternak yang berkuku genap lainnya seperti kambing hingga domba.
Walaupun saat ini vaksin yang dikirimkan masih 500 dosis, pihaknya berharap vaksin lainnya segera menyusul, untuk mengantisipasi penyebaran penyakit mulut dan kuku di kota ini.
Baca juga: Gubernur Jatim imbau penyembelihan hewan kurban di RPH
Baca juga: Batam butuh 2.000 ternak untuk mencukupi pasokan jelang Idul Adha
Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022