Jakarta (ANTARA) - Dewan Masjid Indonesia (DMI) tengah menggagas sejumlah program, salah satunya Masjid Membangun Masjid dalam menandai usia setengah abad organisasi tersebut.
"Pertama, kita rencana akan membuat program Masjid Membangun Masjid," kata Ketua Umum DMI Jusuf Kalla dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Kalla mengatakan Masjid Membangun Masjid merupakan program yang digulirkan bagi masjid yang sudah makmur dan sejahtera, agar membantu masjid lainnya, khususnya yang sedang dibangun atau tengah membutuhkan bantuan.
Langkah ini dilakukan dalam upaya pemerataan kesejahteraan masjid sebagai pusat ibadah, pengembangan masyarakat, dan persatuan umat.
Baca juga: Jusuf Kalla jelaskan peran DMI dihadapan Dubes negara anggota OKI
Baca juga: DMI resmi pecat Arief Rasyiddari kepengurusan
"Katakanlah satu persen dari isi kotak amal masjid yang sudah punya tabungan banyak dikumpulkan untuk membantu masjid yang sedang dibangun. Ini untuk membangun kesejahteraan masjid sekaligus menjaga keseimbangan," kata Kalla.
Program kedua adalah menyelenggarakan DMI Award. Menurut Kalla, DMI Award sudah pernah dilakukan pada 2017 lalu. Saat itu, DMI Award dimenangkan oleh PT Pertamina, sebagai institusi yang paling banyak membangun masjid dan mushala.
Saat ini pihaknya tengah membahas soal kriteria dari DMI Award 2022. Tapi secara umum, kata dia, akan mengarah pada cara mengelola masjid yang baik. Namun, siapapun pemenangnya harus membuat sistem dalam animasi atau video lalu dimasukkan di media sosial seperti Youtube.
"Nantinya masjid tersebut akan menjadi contoh bagi masjid-masjid lainnya, utamanya cara mengelola masjid dengan baik," kata dia.
DMI juga akan membuat lembaga wakaf atau Lembaga Amil Zakat (LAZ). Pembuatan LAZ, kata JK, untuk membantu Lazis nasional dalam meningkatkan zakat serta untuk memakmurkan masyarakat di sekeliling masjid.
Di sisi lain, ia juga meminta kepada seluruh pengurus wilayah DMI untuk memasukkan usul atau ide yang harus DMI lakukan dalam waktu yang akan datang.
"Masjid ini adalah lembaga terbesar di Indonesia ini yang jumlahnya mencapai 800 ribu," kata dia.*
Baca juga: DMI pecat Arief Rosyid karena palsukan tanda tangan JK
Baca juga: Jusuf Kalla resmikan Masjid Tablighiyah Garegeh di Bukittinggi-Sumbar
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022