untuk mengatasi bau, karena bentuk kendaraan yang tertutupSurabaya (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya Jatim mengatakan seluruh armada sampah akan diganti truk compactor untuk mengatasi polusi bau sampah yang keluar saat pengangkutan menuju ke tempat pembuangan akhir (TPA) Benowo di Kota Pahlawan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya Agus Hebi Djuniantoro di Surabaya, Senin, mengatakan, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menyiapkan anggaran untuk menambah pengadaan truk compactor atau kendaraan pengangkut sampah.
"Nantinya, semua truk pengangkut sampah akan diganti oleh truk compactor, yang dinilai lebih modern untuk mengatasi bau, karena bentuk kendaraan yang tertutup," Hebi.
Menurut dia, truk compactor memiliki beberapa keunggulan yakni, mampu mengatasi bau dan memadatkan sampah sehingga air dari sampah tidak akan lagi menetes saat pengangkutan.
Hebi mengatakan, pada tahun anggaran 2022, DLH membeli dua truk compactor dengan ukuran 10 meter kubik dan 2 unit untuk ukuran 6 meter kubik.
Baca juga: Pemkot Makassar operasikan lima truk sampah compactor percontohan
Baca juga: TPS sampah disudut Kota Kendari bertahap dihilangkan
Selain itu, kata dia, secara perlahan, DLH ingin melakukan peremajaan terhadap alat pengangkut sampah. Dia akan mengganti truk amrol lama dengan truk compactor.
"Hingga saat ini, DLH telah memiliki 49 unit truk compactor dengan ukuran 10 meter kubik dan 4 unit truk yang berukuran 6 meter kubik," ujar dia.
Meski demikian, kata dia, DLH juga masih menggunakan kendaraan pengangkut sampah lama atau truk amrol. Terdapat 23 unit truk amrol dengan ukuran 14 meter kubik dan 16 unit truk dengan ukuran 8 meter kubik.
"Ini masih kami operasikan, tetapi kami sedang melakukan peremajaan terhadap alat pengangkutan sampah. Sebab, pengadaan truk compactor sudah lama. Akibat pandemi COVID-19 kami membelinya secara perlahan dan baru bisa menambah lagi di tahun ini," ujar dia.
Baca juga: 25 truk angkut sampah TPS liar Bekasi
Selain itu, kata dia, secara perlahan, DLH ingin melakukan peremajaan terhadap alat pengangkut sampah. Dia akan mengganti truk amrol lama dengan truk compactor.
"Hingga saat ini, DLH telah memiliki 49 unit truk compactor dengan ukuran 10 meter kubik dan 4 unit truk yang berukuran 6 meter kubik," ujar dia.
Meski demikian, kata dia, DLH juga masih menggunakan kendaraan pengangkut sampah lama atau truk amrol. Terdapat 23 unit truk amrol dengan ukuran 14 meter kubik dan 16 unit truk dengan ukuran 8 meter kubik.
"Ini masih kami operasikan, tetapi kami sedang melakukan peremajaan terhadap alat pengangkutan sampah. Sebab, pengadaan truk compactor sudah lama. Akibat pandemi COVID-19 kami membelinya secara perlahan dan baru bisa menambah lagi di tahun ini," ujar dia.
Baca juga: 25 truk angkut sampah TPS liar Bekasi
Baca juga: 36 truk dikerahkan untuk angkut sampah di kompleks Metland Cibitung
Jika empat compactor baru itu mulai digunakan, lanjut dia, maka truk amrol akan alihkan untuk kegiatan lainnya. Seperti, mengangkut sampah hasil kerja bakti atau keperluan pengangkutan di rumah kompos.
"Artinya, tidak digunakan untuk mengangkut sampah yang ada di TPS (tempat penampungan sementara)," kata dia.
Hebi menjelaskan, dalam satu hari, DLH Surabaya mampu mengangkut 1.500 kg sampah. Sebab, baik truk amrol maupun truk compactor, akan mengangkut 3-4 rute TPS sebelum sore hari.
"Jika sudah sore, kami akan menggunakan lagi untuk mengangkut sampah dari TPS yang ada di kawasan jalan protokol Kota Surabaya. Karena TPA Benowo tutup pukul 20.00 WIB, maka perkiraan waktu pukul 18.00 WIB harus sudah sampai," kata dia.
Diketahui total kendaraan pengangkut sampah yang dimiliki oleh Pemkot Surabaya sejumlah 92 truk dengan rincian, 23 unit truk amrol dan 49 unit truk compactor.
Baca juga: Bekasi hapus operasional belasan truk sampah
Jika empat compactor baru itu mulai digunakan, lanjut dia, maka truk amrol akan alihkan untuk kegiatan lainnya. Seperti, mengangkut sampah hasil kerja bakti atau keperluan pengangkutan di rumah kompos.
"Artinya, tidak digunakan untuk mengangkut sampah yang ada di TPS (tempat penampungan sementara)," kata dia.
Hebi menjelaskan, dalam satu hari, DLH Surabaya mampu mengangkut 1.500 kg sampah. Sebab, baik truk amrol maupun truk compactor, akan mengangkut 3-4 rute TPS sebelum sore hari.
"Jika sudah sore, kami akan menggunakan lagi untuk mengangkut sampah dari TPS yang ada di kawasan jalan protokol Kota Surabaya. Karena TPA Benowo tutup pukul 20.00 WIB, maka perkiraan waktu pukul 18.00 WIB harus sudah sampai," kata dia.
Diketahui total kendaraan pengangkut sampah yang dimiliki oleh Pemkot Surabaya sejumlah 92 truk dengan rincian, 23 unit truk amrol dan 49 unit truk compactor.
Baca juga: Bekasi hapus operasional belasan truk sampah
Baca juga: LH: Penutupan jalan akibat demo tak ganggu operasional truk sampah DKI
Baca juga: Fasilitas pencucian truk sampah Bantargebang diresmikan Pemprov DKI Jakarta
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022