Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menginstruksikan para tour leader (pemimpin tur) mengutamakan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan dalam menentukan bus pariwisata yang hendak digunakan wisatawan.
Instruksi tersebut disampaikan sebagai bentuk peringatan agar tidak terjadi kecelakaan bus pariwisata sebagaimana yang terjadi di Bali dan di Tasikmalaya, Jawa Barat, hingga menimbulkan korban jiwa dan luka-luka.
“Berdasarkan penelitian, kecelakaan bus pariwisata (yang terjadi di Bali dan Tasikmalaya) merupakan kombinasi dari kelalaian supir bus atau human error karena mungkin kurang istirahat dan lelah, serta kondisi kendaraan yang tidak layak jalan,” ucap dia dalam Weekly Press Briefing yang dipantau secara virtual, Jakarta, Senin.
Lebih lanjut, ia meminta para pemimpin tur untuk mengutamakan aspek protokol kesehatan yang sangat disiplin dalam menentukan bus pariwisata dan memastikan pengemudi 100 persen fit memandu perjalanan wisata.
“Ini tugas utama dari tour leader. Saya intruksikan langsung hari ini,” ujar Menparekraf
Dia juga menginstruksikan para wisatawan untuk memilih bus perjalanan wisata yang resmi terdaftar.
Kata Sandiaga, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan kasus kecelakaan bus pariwisata disebabkan banyak perusahaan moda transportasi tersebut tidak terdaftar secara resmi.
Karena itu, pihaknya berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan untuk menerapkan standar bus pariwisata dengan melakukan uji kelayakan bus dan melaksanakan pelatihan guna meningkatkan sumber daya manusia maupun kesiapan para pelaku wisata.
“Saya harapkan ini penting untuk kita terapkan. Pastikan bahwa keselamatan para penumpang dan pengemudi merupakan utama," katanya.
Baca juga: Menhub dukung pemisahan jalur bus pariwisata-AKAP di Terminal Giwangan
Baca juga: Sopir bus pariwisata kecelakaan di Baturiti Bali jadi tersangka
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022