Moskow (ANTARA) - Rubel memangkas kerugian awal di perdagangan Moskow yang bergejolak pada Senin, ketika Rusia tampaknya akan mengalami default atau gagal bayar pertama dalam beberapa dekade setelah batas waktu pembayaran berakhir sebelum beberapa pemegang obligasi menerima bunga yang jatuh tempo.

Masa tenggang 30 hari untuk pembayaran bunga 100 juta dolar AS yang jatuh tempo pada 27 Mei berakhir pada Minggu (26/6/2022). Kremlin mengatakan tidak ada alasan bagi Rusia untuk melakukan default tetapi sanksi telah menghambat kemampuannya untuk mengirim uang kepada pemegang obligasi, menuduh Barat mencoba mendorongnya ke default buatan.

Pada pukul 07.58 GMT rubel menguat 0,2 persen terhadap dolar di 53,31, memangkas kerugian setelah sebelumnya merosot sebanyak 2,0 persen menyentuh level terlemahnya sejak 21 Juni di 54,4975.

Rubel telah menguat 0,1 persen untuk diperdagangkan pada 56,03 versus euro.

Rubel yang sejauh ini telah menjadi mata uang dengan kinerja terbaik di dunia tahun ini, telah didorong oleh pendapatan tinggi Rusia dari ekspor komoditas, penurunan impor dan larangan rumah tangga menarik tabungan mata uang asing.

Baca juga: Harga minyak bergejolak jelang diskusi G7 tentang ekspor migas Rusia

Rubel yang kuat menekan pendapatan perusahaan yang berfokus pada ekspor dan dapat membebani ekonomi karena mengarah ke resesi menyusul sanksi keras atas apa yang disebut Moskow sebagai "operasi militer khusus" di Ukraina.

Kontrol modal telah menopang rubel selama berbulan-bulan, sementara minggu ini puncak dari periode pajak akhir bulan yang melihat perusahaan-perusahaan pengekspor mengubah pendapatan dolar dan euro menjadi rubel dapat menambah dukungan jangka pendek.

Tidak ada peningkatan penjualan mata uang oleh eksportir minggu lalu, kata Broker Alor dalam sebuah catatan, yang berarti mereka dapat meninggalkan proses konversi valas sampai menit terakhir, yang akan melihat penguatan rubel.

Namun, Alor mengatakan eksportir mungkin telah menimbun jumlah rubel yang diperlukan.

Di pasar obligasi, imbal hasil acuan obligasi OFZ 10-tahun, yang bergerak terbalik dengan harganya, turun menjadi 8,68 persen, terendah sejak awal 2022.

Indeks saham Rusia naik. Indeks RTS berdenominasi dolar menguat 0,3 persen menjadi 1.418,7 poin. Indeks MOEX Rusia berbasis rubel naik 0,3 persen menjadi 2.399,8 poin.

Baca juga: Rubel Rusia melonjak ke tertinggi 7 tahun tembus 53 terhadap dolar
Baca juga: Rubel dan saham Rusia naik, terangkat pernyataan gubernur bank sentral

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022