Sebanyak 337 siswa yang meliputi perwakilan dari Provinsi Jawa Tengah, Aceh, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Papua, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, dan Bali mengikuti kegiatan festival tersebut, yang diawali dengan karnaval para peserta dari Taman Lumbini di kompleks Taman Wisata Candi Borobudur menuju ke SD Kanisius Borobudur pada Senin.
Pada pembukaan Borobudur Student Festival, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengajak para peserta bersama-sama menyanyikan lagu Maumere dan kemudian meminta beberapa peserta menampilkan tari tradisional dari daerah mereka.
"Dengan hadirnya anak-anak dari NTT, Papua, Ambon, dan sebagainya menurut saya luar biasa. Mereka membawa budaya dan seni daerah masing-masing, termasuk karya-karya inovatif sesuai dengan kapasitas sebagai pelajar," kata Gubernur.
"Menurut saya ini improvisasi yang cukup bagus, yang mesti dikembangkan, dan guru-guru mesti memfasilitasi," katanya.
Gubernur berharap festival siswa bisa diselenggarakan secara bergantian di berbagai daerah sehingga siswa bisa mengenal berbagai suku, seni budaya, hingga khazanah kuliner di berbagai daerah.
"Saya membayangkan kalau kemudian student festival ini bergulir ke banyak tempat di Indonesia, maka mereka akan piknik jauh, karena pikniknya jauh maka literasinya akan semakin banyak," katanya.
Gubernur sempat meninjau stan-stan yang memamerkan karya-karya siswa, mulai dari masker wajah berbahan arang sampai produk hasil pengolahan sampah.
Dia membeli beberapa kaus karya siswa yang dipamerkan arena Borobudur Student Festival.
"Membeli itu sebagian motivasi yang bisa kami berikan, sehingga anak-anak tetap semangat," katanya.
Baca juga:
Jawa Barat ajak siswa lestarikan kuliner lewat Festival Mustikara
Kemendikbudristek Gelar Festival Literasi Siswa Indonesia
Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2022