Jakarta (ANTARA News) - Meneg Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Paskah Suzetta mengatakan pemerintah hanya akan menggunakan pinjaman dari Jepang sebanyak 700 juta dolar AS dari total yang ditawarkan 1 miliar dolar AS. "Tawaran pinjaman Jepang 1 miliar dolar AS hanya akan kita pakai 700 juta dolar AS, sementara dari Bank Dunia 400 juta dolar AS," kata Paskah di kantor Kepresidenan Jakarta, Jumat. Menurutnya, keputusan tidak menggunakan semua tawaran Jepang tersebut sesuai dengan arahan Presiden Yudhoyono yang meminta agar pembiayaan proyek dengan menggunakan pinjaman luar negeri dilakukan dengan hati-hati. "Presiden minta harus optimalkan semua pembiayaan yang ada, baik dari dalam dan luar negeri. Yang dari luar negeri harus dilakukan dengan hati-hati," katanya, Dijelaskannya, pinjaman dari Jepang itu akan digunakan untuk sembilan proyek infrastruktur seperti jalan tol Tanjung Priok dan pembangunan Mass Rapid Transportation (MRT) di Jakarta. "Presiden sangat peduli itu harus dilakukan secara hati-hati. Harus benar-benar optimal untuk kepentingan kesejahteraan rakyat," katanya. Paskah juga mengatakan telah melaporkan dikeluarkannya "Buku Biru" Bappenas edisi 2005 yang berisi daftar proyek-proyek yang diajukan departemen, lembaga dan perusda untuk dibiayai pinjaman luar negeri sampai tahun 2009. Total proyek yang diajukan mencapai 7 miliar dolar AS dan diprioritaskan untuk sektor infrastruktur, kesehatan dan pendidikan.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006