Malang (ANTARA News) - Manajemen Arema Malang masih menunggu tindakan kongkrit PSSI untuk mempertanggungjawabkan kesalahannya yang berakibat gagalnya tim berjuluk Singo Edan tersebut, mengikuti kompetisi di ajang Liga Champions Asia (LCA) yang dimulai, Rabu lalu. "Kami masih menunggu dan ingin tahu bagaimana PSSI mengapresiasikan pertanggungjawabannya terhadap kesalahan yang telah merugikan tim Arema maupun Persipura untuk berkiprah diajang LCA 2006," kata manajer Arema Satria Budi Wibawa, Jumat. Ia mengakui, pihaknys tidak menuntut macam-macam terhadap PSSI yang telah mengecewakan jutaan rakyat Indonesia, khususnya pecinta bola. Tetapi manajemen menginginkan PSSI secara etika dan moral bertanggungjawab penuh atas kesalahan yang dilakukannya. Selain bentuk pentanggungjawaban moral secara kongkrit PSSI, manajemen Arema juga meminta agar PSSI secara terbuka mengumumkannya kepada masyarakat luas, apa dan bagaimana pertanggungjawabannya atas kegagalan Arema dalam mengikuti LCA 2006. Menurut dia, secara material kerugian Arema masih bisa dihitung, tetapi kerugian yang terparah adalah harga diri Arema dan bangsa Indonesia dimata dunia, karena ketidak becusan para pengurus PSSI. Menyinggung rencana kedatangan para petinggi Badan Liga Sepakbola Indonesia (BLI) Sabtu depan, Satriya menyatakan, sebagai tuan rumah akan memperlakukan semestinya dan merasa tersanjung dengan kehadiran para pengurus BLI tersebut. Tetapi manajemen tetap menempatkan tanggungjawab dan cara penyelesaian dari kasus kegagalan Arema pada even LCA 2006 secara proporsional yang sepenuhnya berada ditangan PSSI. "Kami juga berharap, PSSI mampu berbenah sekaligus `menggusur` orang-orang dalam kepengurusan PSSI yang selama ini sudah terbukti tidak memiliki kompetensi, kapabilitas dan integritas untuk memajukan sepakbola nasional," ucapnya dengan nada tinggi. Bahkan sebaliknya, sepakbola Indonesia tidak lepas dari dominasi orang-orang yang merusak iklim sepakbola nasional, katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006