Ji'ranah lebih jauh dan ribet karena ada pemeriksaan tasrih (surat izin), kalau di sini tidak ada

Mekkah (ANTARA) - Jamaah calon haji lebih memilih miqat di Masjid Aisha di Tan'im perbatasan Mekkah- Madinah jaraknya lebih dekat ke Masjidil Haram dibandingkan miqat lainnya.

"Lebih mudah dan dekat dan tidak ribet," kata Muthik Chasnawati (40) calon haji yang tergabung Kloter 9 Embarkasi Surabaya (SUB) yang ditemui di Tan'im, Minggu.

Miqat merupakan batas waktu dan tempat dimulainya ibadah haji dan umrah.

Bagi jamaah yang ingin melaksanakan umrah sunah bisa memilih mengambil miqat di
Masjid Aisyah di Tan'im yang berjarak 7 km dari Masjidil Haram, atau di Masjid Ji'ranah yang berjarak 26 Km dari Masjidil Haram dan Masjid Hudaibiyah sekitar 35 Km dari Masjidil Haram.

Baca juga: 30 jamaah risiko tinggi Kloter 11 Batam dalam pengawasan TKHI

Muthik mengatakan setiba di Mekkah langsung menjalani umrah wajib kemudian keesokan harinya melaksanakan umrah sunah bersama rombongan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) yang diikutinya.

Bersama rombongan tersebut ia dan suami melakukan dua kali umrah sunah dari dua miqat yang berbeda yaitu di Masjid Aisha dan masjid di Ji'ranah.

"Ji'ranah lebih jauh dan ribet karena ada pemeriksaan tasrih (surat izin), kalau di sini tidak ada," katanya.

Karena lebih dekat maka ia bersama suami dan tujuh orang dari rombongan mereka kembali melakukan umrah sunah dengan mengambil miqat di Tan'im.

Baca juga: Sebanyak 457 calon haji Kloter 11 Embarkasi Batam berangkat ke Jeddah

Mereka menumpang taksi dengan membayar masing-masing sebesar 10 Riyal Arab Saudi mulai dari hotel menuju Masjid Aisha kemudian diantarkan lagi ke Masjidil Haram.

"Dari Masjidil Haram kembali ke hotel naik bus shalawat, lebih praktis," tambah Muthik yang mengaku sudah melaksanakan enam kali umrah sunah.

Konsultan Pembimbing Ibadah, Prof Aswadi mengatakan Masjid Aisha merupakan miqat terdekat yang dilakukan jamaah haji yang mau melangsungkan umrah sunah.

Baca juga: PPIH Jambi kirim bus jemput JCH yang alami kecelakaan

Jamaah ketika tiba di masjid itu bisa berwudhu atau mandi dan berganti pakaian ihram. Ketika sudah suci, jamaah melakukan shalat sunah di dalam masjid kemudian berniat untuk umrah sunah.

"Niat ada yang dibunyikan ada yang sekedar di lubuk hatinya dan kemudian keluar membaca talbiyah, lalu menuju Haram untuk melakukan umrah, tawaf, sai dan tahalulnya," kata Aswadi.

Namun ia mengingatkan jamaah calon haji tidak memforsir tenaga untuk melakukan ibadah sunah karena puncak haji masih lama dan membutuhkan tenaga serta ketahanan fisik yang kuat.

"Kasihan nanti mereka-mereka yang punya fisik dan ketahanan tubuh yang rendah terpancing sehingga tidak bisa melaksanakan hajinya. Kami sarankan agar jamaah haji menghemat tenaga," tambah dia.

Baca juga: Tim kesehatan diminta pastikan jamaah haji tidak dehidrasi

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022