Palu (ANTARA News) - Bom yang meledak di Pura "Agung Jagad Raya" Desa Toini, Kabupaten Poso, Jumat pagi, adalah jenis rakitan dan kategori
low explosive (berdaya ledak rendah), kata Wakapolda Sulawesi Tengah Kombes Pol Soekirno di Palu.
Menurut Wakapolda saat ini sejumlah saksi yang berada di lokasi kejadian saat terjadi ledakan telah dimintai keterangan.
"Pelaku belum diketahui, namun sejumlah saksi yang berada di tempat kejadian saat terjadi ledakan telah dimintai keterangan," katanya.
Soekirno belum dapat memastikan motif dibalik peledakan di lokasi rumah ibadah milik umat Hindu itu karena masih dalam penyelidikan polisi.
Namun, mantan Komandan Operasi Pemulihan Keamanan Poso itu mentengarai peledakan tersebut merupakan reaksi atas penangkapan terhadap sejumlah orang di Poso karena diduga terlibat aksi kekerasan di wilayah Sulteng.
"Detasemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri menangkap beberapa orang di Poso yang diduga pelaku kekerasan, tidak menutup kemungkinan ledakan hari ini ada kaitannya dengan penangkapan tersebut," ujarnya.
Sekitar pukul 07:30 Wita sebuah bom meledak di kompleks Pura "Agung Jagad Raya" di desa Toini--eks lokasi pemukiman transmigrasi asal Pulau Dewata Bali dan berada sekitar 30 km Barat Poso atau 175 km timur Palu.
Akibat ledakan tersebut, selain menjebolkan atap juga dinding rumah penjaga pura dan warga setempat I Nengah Sugiarta (40) mengalami luka serius karena berada tidak jauh dari lokasi saat ledakan terjadi.
Korban I Nengah Sugiarta yang juga Sekretaris Lurah Moengko Lama itu menderita luka robek di betis bagian kiri dan pelipis kiri. Korban kini dalam perawatan intensif di RSUD Poso.
Juga, di bekas lokasi ledakan menyisahkan lubang berdiamater sekitar 30cm dan saat ini dipasangi
police line untuk kepentingan olah tempat kejadian perkara.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006