Jakarta (ANTARA) - Berinteraksi dengan keluarga merupakan kunci penting meningkatkan kualitas hidup lansia karena bisa merasa tetap terlihat sehingga muncul rasa bahagia.
Apakah panti wreda bisa menjadi solusi agar lansia yang tak bisa berkumpul dengan keluarga bisa terlindung dari kesepian?
Pakar gerontologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof. Dr. dr. Siti Setiati, Sp.PD-KGer, M. Epid, FINASIM mengatakan, bagi lansia yang lebih senang berinteraksi dengan orang-orang sebaya, ketimbang anak atau cucu, panti wreda bisa jadi pilihan agar mereka bisa tetap bersosialisasi dan memenuhi kebutuhan sosial.
"Ada sebagian yang memilih untuk tinggal bersama orang yang satu gelombang, makanya memilih tinggal di panti," kata Siti di Jakarta, Jumat.
Di panti jompo, makanan-makanan untuk para lansia sudah diatur oleh pengurus. Ia mengingatkan kepada pengurus agar benar-benar menyuguhkan makanan sehat dan bergizi dengan kandungan karbohidrat, protein, vitamin dan mineral sesuai kebutuhan orang tua.
"Jangan lupa untuk mengajak warga panti untuk berolahraga rutin," ujar dia, menambahkan berdasarkan riset ditemukan bahwa para lansia gemar berolahraga bersama dan berinteraksi bersama teman-teman seusianya.
Di Indonesia, sebanyak 34,71 persen lansia tinggal bersama keluarga tiga generasi, nilai ini menurun sebesar 6 persen dari tahun sebelumnya. Bila memungkinkan, Siti menyarankan agar tradisi tiga generasi tinggal serumah tetap dipertahankan agar lansia tetap punya teman, entah itu pasangan, anak atau cucunya. Pilihan lainnya adalah mempekerjakan pengasuh profesional khusus lansia yang bisa membantu mengurus kebutuhan sehari-hari.
"Bisa juga keluarga, apakah itu anak, keponakan atau keluarga yang bisa jaga orangtua. Sepanjang mereka bisa tetap berinteraksi, mereka bisa tetap happy."
Siti berpesan kepada generasi muda untuk menjaga gaya hidup sehat agar proporsi lansia sehat di masa mendatang lebih besar dibandingkan yang kesehatannya menurun. Ia menuturkan, riset menyatakan data bahwa lansia yang benar-benar hidup sehat tanpa penyakit hanya 20 persen, 60 persen mengidap beberapa penyakit dan sisanya sudah ketergantungan dan membutuhkan bantuan.
"Jangan malas untuk bergerak," pesan dia.
Nestlé BOOST Optimum membuat Gerakan 4 Sehat 5 Bahagia untuk menginspirasi para lansia di Indonesia untuk senantiasa memastikan pemenuhan kebutuhan gizi harian, berolahraga secara rutin, istirahat yang cukup, serta yang tak kalah penting yaitu memperhatikan kondisi mental dan sosial, karena rasa kesepian atau depresi yang tidak terlihat juga dapat menyebabkan malnutrisi.
Baca juga: Kesepian dapat timbulkan masalah gizi pada lansia
Baca juga: BKKBN: Kesehatan lansia perempuan perlu dikawal dengan kuat
Baca juga: Lansia rentan alami kanker darah
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022